Gali Potensi Migas, Pertamina Bakal Survei Seismik di Lampung

img
Vice president Exsploration PT. Pertamina EP Regional 1 Supayitno Adhi Nugroho

MOMENTUM, Bandarlampung--PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) bakal melakukan survei seismik dua dimensi (2D) di Provinsi Lampung.

Survei tersebut untuk mengetahui potensi cadangan minyak dan gas (migas) di lima kabupaten: Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah dan Waykanan.

Hal itu disampaikan Vice president Exsploration PT. Pertamina EP Regional 1 Supayitno Adhi Nugroho saat diwawancarai, Selasa (12-8-2025).

Menurut dia, survei seismik 2D merupakan metode eksplorasi geofisika yang menggunakan gelombang suara untuk memetakan struktur bawah tanah yang akan menghasilkan gambaran dua dimensi dari lapisan batuan di bawah permukaan.

"Survei seismik 2D dilakukan sepanjang 688,5 kilometer yang akan melintasi Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya eksplorasi potensi migas di wilayah tersebut," kata Supayitno.

Dia menjelaskan, untuk di Sumatera Selatan terdapat dua kabupaten: Ogan Komering Ilir dan Okan Komering Uku Timur. Sedangkan lima kabupaten di Lampung.

"Secara keseluruhan, kegiatan ini akan mencakup 35 kecamatan dan 142 desa. Ini rangkaian yang akan kita jalankan setelah tahun 2012 gagal terlaksana," jelasnya.

Dia menyebutkan, untuk di Provinsi Lampung baru Lampung Timur saja yang menunjukkan potensi besar dalam sektor migas.

Meski demikian, distribusi manfaat, terutama Dana Bagi Hasil (DBH), masih harus dioptimalkan agar daerah penghasil turut mendapatkan keuntungan yang layak.

Dia berharap, dengan adanya survei seismik tersebut, akan tercipta data yang valid dan akurat sebagai dasar eksplorasi migas di masa depan.

"Survei ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Ini penting agar kegiatan eksplorasi berjalan tanpa menimbulkan konflik dengan masyarakat," sebutnya.

Selain itu, Lampung satu-satunya provinsi di Pulau Sumatera yang belum memiliki data seismik terkait potensi migas.

Sementara, Ketua Satuan Tugas Lifting Migas yang juga Staf Khusus Menteri ESDM Nanang Abdul Manaf menyatakan, kegiatan tersebht menjadi langkah awal penting untuk memastikan keberadaan potensi migas di wilayah Lampung dan sekitarnya.

"Kami akan memulai kegiatan hulu migas dari eksplorasi, salah satunya dengan survei seismik 2D ini. Tujuannya adalah memastikan apakah di wilayah tersebut terdapat cekungan yang berpotensi menghasilkan hidrokarbon, baik minyak maupun gas," kata Nanang.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data sekunder selama ini menunjukkan indikasi keberadaan migas di Lampung.

Meski demikian, diperlukan data primer seperti seismik 2D untuk mengetahui potensi sesungguhnya baik dari sisi keberadaan cekungan maupun volume hidrokarbon yang bisa dikembangkan secara komersial.

"Kalau dari data seismik terlihat ada potensi, barulah bisa dilanjutkan dengan pengeboran," ujarnya.

Menurut dia, pengeboran tersebut memakan biaya yang cukup besar, dengan kedalaman mencapai 2.000 hingga 3.000 meter. "Karena itu, harus dipastikan terlebih dahulu agar tidak terjadi dry hole," jelasnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos