5 Hektare Jagung Jadi Awal Program Petani Mitra Adhyaksa di Pringsewu

img
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo bersama Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas, dan Kepala Kejari Pringsewu, Evi Hasibuan luncurkan program Petani dan UMKM Mitra Adhyaksa di Pringsewu. Foto. Ist.

MOMENTUM, Pringsewu--Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo, melaunching Program Petani Mitra Adhyaksa dan UMKM Mitra Adhyaksa yang digagas Kejaksaan Negeri Pringsewu. 

Peluncuran dipusatkan di lahan pertanian jagung seluas lima hektare di Pekon Enggalrejo, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, , Rabu 13 Agustus 2025. Ditandai dengan pemukulan gong oleh Kajati Lampung sebagai simbol dimulainya program strategis tersebut.

Dalam sambutannya, Danang menyampaikan bahwa PMA merupakan bentuk dukungan nyata Kejaksaan dalam mewujudkan Asta Cita Presiden RI, khususnya misi memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui Asta Karya — delapan program kerja Petani Mitra Adhyaksa — Kejaksaan diharapkan dapat hadir langsung memberikan kontribusi bagi peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani.

“Langkah kecil yang kita mulai di Pringsewu ini, Insya Allah akan menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian ekonomi rakyat,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terjalin, melibatkan Pemkab Pringsewu, PT Pupuk Indonesia, BULOG, PLN, perbankan, dan para petani sebagai garda terdepan. Keberhasilan program, lanjutnya, akan menjadi kontribusi besar Lampung dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Selain PMA, Kejari Pringsewu juga mengembangkan Program UMKM Mitra Adhyaksa melalui Sapta Karya, yakni tujuh program pendampingan UMKM, mulai dari fasilitasi perizinan usaha, sertifikasi halal, pengurusan SPP-IRT, pendaftaran HAKI, fasilitasi permodalan, penguatan kapasitas usaha, hingga akses pemasaran. Hingga kini telah difasilitasi penerbitan 48 NIB, 38 SPP-IRT, 15 sertifikat halal, serta pensertipikatan wakaf (4 sertifikat) dan aset desa (27 sertifikat).

Kepala Kejari Pringsewu, Evi Hasibuan, menuturkan bahwa PMA saat ini berjalan di dua kecamatan, yakni Adiluwih dan Pagelaran, dengan melibatkan 48 kelompok tani atau 2.040 petani. Total lahan yang dikelola mencapai 1.106 hektare, terdiri dari 1.080,75 ha lahan jagung dan 25,25 ha lahan persawahan.

Sebagai langkah awal, dilakukan pilot project penanaman jagung musim kemarau seluas 5 hektare dengan sistem irigasi tetes di lahan Kelompok Tani Sumber Sari yang diketuai Mursiam. Dukungan bibit dan pupuk senilai Rp12 juta diberikan oleh Bank Lampung Cabang Pringsewu.

“*Pilot project* ini diharapkan dapat direplikasi pada lahan kering seluas ±2.500 hektare di Kecamatan Adiluwih, sehingga intensitas tanam jagung bisa meningkat dari dua kali menjadi tiga kali setahun,” jelas Evi.

Meski demikian, ada tantangan yang harus diantisipasi, seperti potensi serangan hama pada musim kemarau. Untuk itu, pihaknya menyiapkan langkah pencegahan berupa penyediaan pestisida dan dukungan teknis dari Dinas Pertanian.

Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, menambahkan bahwa produksi jagung di daerahnya pada 2025 ditargetkan mencapai 48.899 ton, naik dari 42.073 ton pada 2024 dan 37.301 ton pada 2023. “Target ini bukan sekadar angka statistik, tetapi tekad bersama untuk mengangkat kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan daerah,” ujarnya. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos