MOMENTUM, Bandarlampung – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung menggelar kegiatan matchup dan bimbingan teknis (bimtek) dalam rangka pelaksanaan program UMKM Merdeka × Magang Berdampak di wilayah Lampung.
Kegiatan berlangsung di Green UMKM Bank Sampah Sahabat Gajah, Lampung Selatan, yang diinisiasi Coca-Cola Europacific Partners Indonesia. Diikuti 23 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi se-Indonesia yang ditempatkan di Lampung. Mereka terbagi dalam lima kelompok untuk mendampingi lima UMKM unggulan, yaitu: Bakpia Hanipuan (kuliner); Villa Rindu Alam Batu Putuk (pariwisata); Mama Bakery (kuliner); BSD Solution (jasa).
Melalui Matchup, mahasiswa dan UMKM berkesempatan saling mengenal, memahami kebutuhan masing-masing, serta menyusun strategi kolaborasi. Adapun sesi Bimtek fokus pada pembekalan teknis agar mahasiswa siap memberikan pendampingan sesuai kebutuhan usaha dampingan.
Tahap selanjutnya, mahasiswa akan melakukan observasi lapangan dengan meninjau langsung kondisi UMKM sesuai guideline KPI program, yang meliputi tata kelola usaha, pemasaran, digital marketing, hingga pengembangan usaha. Hasil observasi akan dituangkan dalam program kerja bersama UMKM dampingan.
Selama program berjalan, mahasiswa akan mendampingi UMKM secara *day to day* dalam aktivitas usaha selama satu semester penuh, mulai Agustus hingga Desember 2025. Diharapkan pendampingan ini mampu memberi dampak berkelanjutan dalam peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM lokal.
Ketua Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata memperkuat sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi.
“Dengan hadirnya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, kita ingin menciptakan ekosistem pendampingan yang berdampak langsung bagi UMKM, sekaligus menjadi wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal, sekaligus menyiapkan generasi muda dengan pengalaman praktis yang berdampak luas,” ujarnya.
Program Apindo UMKM Merdeka × Magang Berdampak di Lampung diharapkan dapat menjadi model implementasi kolaborasi lintas sektor, yang tidak hanya memberi manfaat akademik bagi mahasiswa, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan UMKM. (**)
Editor: Muhammad Furqon