MOMENTUM, Metro--Para ketua RT dan RW (rukun tetangga dan rukun warga) di Kota Metro mengancam melakukan aksi unjuk rasa. Hal ini buntut dari janji pemerintah kota yang tak kunjung membayar tunggakan insentif mereka.
Lantaran belum ada kejelasan terkait hal itu, pamong di Kota Metro mengungkapkan kekecewaan mereka karena insentif bulanan yang dijanjikan naik kini justru menunggak.
"Pemberian insentif menunggak dari bulan Juli kemarin. Alasannya karena akan ada kenaikan insentif sesuai janji program kerja walikota dan wakil walikota. Tapi sampai saat ini belum ada kejalasannya," kata seorang pamong RT di Kota Metro, Jumat (19-9-2025).
Dia mengungkapkan, masalah tersebut sudah di koordinasikan dengan sejumlah RT/RW lainnya. "Kami hanya ingin kejelasannya. Menunggak kenapa, dan jadi naik atau tidak insentif RT/RW di Kota Metro ini," ujarnya.
Senada dikatakan seorang RW lainnya di Kota Metro. Biasanya, dia menjelaskan, insentif yang diterima pertiga bulan untuk RW sebesar Rp1,4 juta dan RT Rp1,350 juta.
"Pembayaran insentif yang seharusnya diterima setiap bulan itu, kini telah tertunda sejak Juli hingga September 2025," ucapnya.
Penyebab penundaan pemberian insentif itupun menimbulkan pertanyaan di kalangan pamong, mengingat peran pamong sangat vital dalam melayani masyarakat di tingkat paling bawah.
"Kami tetap bekerja melayani warga seperti biasa, meski insentifnya belum cair. Tapi kami juga butuh kepastian," katanya.
"Kami sangat berharap insentif ini bisa segera dibayarkan. Kenaikan gaji atau insentif yang dijanjikan itu sangat kami nantikan," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Metro mengenai penyebab menunggaknya insentif tersebut dan kapan pembayaran akan dilakukan.
Para pamong berharap, Pemkot Metro memberikan solusi secepatnya, sehingga hak mereka bisa dipenuhi dan semangat untuk terus melayani masyarakat berjalan lancar.(**)
Editor: Muhammad Furqon
