MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro komitmen menjadikan literasi sebagai pilar penerapan konsep pembangunan smart city atau kota cerdas yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, kualitas hidup warga secara keberlanjutan.
Komitmen tersebut disampaikan Walikota Metro Bambang Iman Santoso saat membuka Festival Literasi, yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah setempat, Selasa (23-9-2025).
"Literasi bukan hanya kegiatan membaca dan menulis, melainkan sebuah pondasi penting dalam membangun masyarakat cerdas," kata Bambang.
Karena itu, dia berharap, festival literasi dapat menghadirkan ruang-ruang kreatif dan edukatif yang mampu mendorong partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda dalam berbagai kegiatan literasi.
"Ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah ikhtiar bersama untuk menumbuhkan budaya literasi yang menjadi pilar penerapan konsep pembangunan smart city di Kota Metro," terangnya.
Menurut dia, dalam penerapan konsep smart city, bukan hanya bicara teknologi, melainkan juga kecerdasan masyarakat dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan.
"Literasi adalah pondasi dalam setiap aspek pembangunan, mulai dari pendidikan, pemerintahan, hingga partisipasi masyarakat. Jika masyarakat kita cerdas literasi, maka Metro akan tumbuh menjadi kota yang tidak hanya unggul dalam teknologi, tetapi juga bijak dalam menghadapi berbagai tantangan zaman," jelasnya.
Bambang mengajak seluruh lapisan masyarakat menjadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. "Semoga festival literasi ini dapat menjadi wadah memperkuat komitmen bersama dalam membangun masyarakat yang gemar belajar, peduli pada ilmu, serta terbuka terhadap perkembangan zaman," harapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.
Dia menyebut, festival literasi sebagai momentum penting untuk memperkuat budaya membaca dan menulis di tengah masyarakat. Selain itu juga untuk mendorong inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia.
"Festival Literasi ini menjadi ruang kolaborasi dan inovasi. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, institusi, pendidikan, komunitas, hingga masyarakat, untuk memperkuat ekosistem literasi di Lampung, khususnya di Kota Metro," ajaknya.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus (Pusat PPUK) Nani Suryani mengatakan, festival literasi tersebut menghadirkan ragam kegiatan inspiratif: mulai dari lapak baca "100.000 buku", bedah buku, storytelling, bazar buku, pameran arsip, hingga penampilan karya literasi.
"Festival Literasi 2025 ini bersinergi dengan program Perpustakaan Nasional melalui Bantuan Buku Bacaan Bermutu (BBB), untuk memperkaya koleksi bacaan di daerah. Kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem literasi dan menjadikan masyarakat Metro semakin kritis, kreatif, dan produktif," harapnya. (**)
Editor: Munizar