MOMENTUM, Gunungsugih -- Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah tetap optimistis menjaga kemandirian fiskal daerah, meski pemerintah pusat mengurangi dana transfer sebesar Rp517 miliar pada tahun depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Lampung Tengah, M. Anton Wibowo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak dan retribusi, serta penciptaan potensi objek pajak baru.
“PAD kita saat ini sekitar Rp284 miliar, padahal potensi riilnya bisa mencapai Rp600 miliar. Karena itu, kami fokus pada dua hal: optimalisasi dari sembilan jenis pajak daerah yang sudah ada, dan menggali potensi retribusi baru,” ujar Anton, Selasa 8 Oktober 2025.
Menurutnya, langkah optimalisasi dilakukan dengan validasi dan pemutakhiran data wajib pajak di seluruh sektor, mulai dari pajak restoran, hotel, hiburan, hingga pajak bumi dan bangunan (PBB).
“Kita lakukan pendataan ulang untuk memastikan data wajib pajak lebih akurat, termasuk penilaian individual atas bangunan dan tanah,” jelasnya.
Selain optimalisasi pajak yang sudah ada, Bappenda juga tengah menyiapkan retribusi baru untuk kabel optik yang dipasang oleh penyedia layanan internet di sepanjang jalan kabupaten.
“Provider yang menggali jalan untuk kabel internet wajib dikenakan retribusi, karena mereka memanfaatkan aset milik daerah,” tegas Anton.
Ia menambahkan, pihaknya juga sedang mengembangkan penerapan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) dengan mendirikan Pos Pengawasan (Puspo) MBLB di tujuh titik perbatasan kabupaten.
“Kendaraan pengangkut pasir, batu, atau tanah akan dipantau melalui pos tersebut dan dikenakan retribusi sesuai aturan,” ungkapnya.
Anton menilai langkah-langkah ini penting untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak, memperluas basis penerimaan daerah, dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer pusat.
“Kemandirian fiskal ini jadi kunci. Kita tidak bisa terus bergantung pada pusat. Dengan optimalisasi dan inovasi retribusi, Lampung Tengah mampu berdiri di atas kekuatan fiskalnya sendiri,” katanya. (*)
Editor: Muhammad Furqon