MOMENTUM, Gunungsugih – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah Nur Rohman menekankan pentingnya pengelolaan data pendidikan dan perencanaan anggaran yang akuntabel.
Hal itu dikatakan Nur Rohman saat membuka Bimtek Arkas 2026 dan Dapodik Versi 2026 Kemendikdasmen RI.
“Arkas membantu kita menyusun rencana anggaran dengan tertib, transparan, dan akuntabel. Sementara dapodik adalah urat nadi data pendidikan yang menentukan banyak kebijakan dan program bantuan pemerintah,” kata Nur Rohman, Selasa 7 Oktober 2025.
“Bayangkan saja, kalau data kita salah, maka kebijakan bisa melenceng. Tapi kalau data kita rapi dan akurat, maka semua program akan lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Karena itu, ia tekankan kemampuan dalam mengelola Arkas dan Dapodik bukan hanya soal teknis.
Tapi juga soal tanggung jawab moral kepada peserta didik, orang tua, bahkan bangsa.
Dia berharap peserta bimtek mampu memahami pembaruan fitur Arkas 2026 yang lebih user-friendly dan terintegrasi dengan regulasi terbaru.
Dia juga berharap peserta mampu menguasai penggunaan Dapodik Versi 2026 yang kini semakin terhubung dengan berbagai sistem layanan pendidikan.
“Mari kita ikuti kegiatan ini dengan serius dan selalu berdiskusi. Kita berada di ruang belajar bersama, bukan ruang ujian. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan, kita bisa membawa pendidikan Kabupaten Lampung Tengah semakin maju, unggul, dan berdaya saing,” paparnya.
Di sisi lain, Nur Rohman menampik sorotan yang menyebut dia bersama rombongan kepala sekolah hanya menghambur-hamburkan uang negara. Menurutnya, hal itu tidaklah benar.
“Setiap kegiatan yang kita jalankan tentu sangat mengedepankan efesiensi dan manfaat, tanpa melanggar aturan tentang penggunaan anggaran,” jelasnya.
“Kita tidak ada itu yang namanya menghambur-hamburkan uang negara. Tentu yang harus kita lakukan adalah bagaimana mampu mengupdate ilmu tanpa mengganggu keuangan negara,” tegasnya.
Peningkatan kompetensi tenaga pendidik adalah program yang wajib dilakukan supaya mutu pendidikan di Lampung Tengah terus meningkat. Namun tidak boleh dilakukan dengan cara membebani keuangan negara.
“Setiap kita harus terus belajar, setiap pribadi harus siap berkorban. Prinsipnya bergerak bersama tanpa membebani,” katanya.
Dia kembali menegaskan bahwa aturan penggunaan dana sekolah sudah jelas, dan ia yakin itu dipahami oleh kepala sekolah maupun kelompok kerja kepala sekolah. (*)
Editor: Muhammad Furqon