Dekom PTPN III: Optimalkan Teknologi untuk Kejar Produksi

img
Komisaris Independen PTPN III Holding Sjukrianto Yulia didampingi Komisaris Kasan dan Riyatno meninjau Kebun Teh Rancabali, Ciwidey, Bandung. Foto: Ist.

MOMENTUM, Bandung -- Komisaris Independen PTPN III Holding Sjukrianto Yulia didampingi Komisaris Kasan dan Riyatno meninjau Kebun Teh Rancabali, Ciwidey, Bandung di sela Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi PTPN III Persero, Sabtu pekan lalu. 

Di kebun yang merupakan aset milik PTPN I Regional 2 itu, Sjukrianto mencermati penggunaan mesin panen teh tipe tunggal (single harvester) yang digunakan para pemetik teh. Didampingi Regional Head PTPN I Regional 2 Desmanto, Sjukrianto meminta semua lini lapangan di semua unit kerja untuk terus mencari cara dan mengotimalkan penggunaan teknologi paling efisien dalam rangka memaksimalkan produksi dan produktivitas.

Pernyataan Sjukrianto itu disampaikan usai berbincang dengan seorang pemetik teh di afdeling 2 Kebun Rancabali. Sjukri, sapaan akrabnya, berdialog tentang kenyamanan, keamanan, produktivitas, kecepatan, dan aspek-aspek teknis terkait penggunaan mesin bertenaga baterai itu. Ia juga meminta pendapat dari pekerja pemetik teh, apakah penggunaan alat yang sudah dimulai di Kebun Rancabali sejak 2022 tidak mengalami kendala berarti.

"Tidak, Pak. Sejak menggunakan mesin ini, produksi kami meningkat jauh. Kalau dulu sehari cuman dapet 30--40 kilo, sekarang bisa 150--170 kilo. Penggunaannya juga lebih mudah karena nggak pakai bensin. Sebelum ini kami pakai yang double, cukup cepat juga, tetapi kurang praktis. Masih riweuh. Kalau saya, senang pakai ini," kata Nenah, pekerja pemetik teh itu.

Dari tinjauan di lapangan dan dialog dengan pekerja, Sjukrianto Yulia menyatakan apresiasinya kepada PTPN I Regional 2 yang sudah beralih ke single harvester. Ia meminta, seluruh jajaran dan semua level untuk terus mencari cara paling efektif dengan menggunakan teknologi terbaik dalam rangka mengejar produksi dan produktivitas.

"Penggunaan single harvester untuk petik teh di Rancabali ini adalah contoh kecil pemanfaatan teknologi. Kita harus replikasi model pemanfaatan teknologi terkini, meskipun mungkin sederhana, mungkin unsur kebaruannya tidak spektakuler, tetapi terbukti lebih efektif, efisien, dan aman. Bayangkan, dari 30 kilo sehari menjadi 170 kilo sehari, itu luar bisa. Kami mendorong semua lini dan bidang terus mencari cara paling efektif dan efisien. Jangan terlalu konservatif," kata dia.

Kunjungan Dewan Komisaris dimaksudkan untuk langsung kondisi operasional lapangan dan memastikan implementasi program strategis perusahaan berjalan efektif. Lokasi yang dikunjungi ini menjadi percontohan perusahaan dalam menerapkan teknologi single harvester untuk efisiensi pemetikan teh. Selain peningkatan produksi, inovasi ini juga berhasil menciptakan efisiensi biaya operasional. Antara lain, penghematan dari mesin sebelumnya yang menggunakan bahan bakar minyak.

"Kami melihat komitmen kuat dari tim di lapangan. Kebun Rancabali memiliki potensi besar dan implementasi teknologi pemetikan ini adalah langkah tepat untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Kami berharap sinergi antara Holding dan Regional dapat terus ditingkatkan untuk mencapai target perusahaan dan mewujudkan perkebunan teh yang efisien dan berkelanjutan," kata Sjukrianto 

Region Head PTPN I Regional 2 Desmanto menyatakan terima kasih atas kunjungan dan dukungan Dewan Komisaris terhadap langkah-langkah bisnis yang dilakukan. Kunjungan Dekom Holding PTPN III ini, kata dia, menjadi motivasi untuk terus berinovasi. 

"Penggunaan mesin pemetik tunggal di Afdeling 2 ini bukan hanya soal efisiensi produksi yang mencapai lebih dari empat kali lipat, tetapi juga upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan melalui alat bantu yang modern, sekaligus mendukung efisiensi biaya energi," kata dia. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos