MOMENTUM, Bandarlampung--Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Syamsudin dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Rahmat Mirzani Djausal melakukan panen kedelai di Lampung Utara.
Kegiatan Panen Ketahanan Pangan TNI Angkatan Laut itu berlangsung di Prokimal Kotabumi, Rabu (29-10-2025).
Menteri Pertanian dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi luar biasa antara pemerintah pusat, TNI, dan pemerintah daerah yang berhasil mempercepat capaian swasembada pangan nasional.
“Awalnya target swasembada empat tahun, lalu menjadi tiga tahun, dan akhirnya bisa tercapai hanya dalam satu tahun. Ini prestasi besar bangsa Indonesia,” ujar Menteri.
Pemerintah pusat juga berkomitmen membeli seluruh hasil panen kedelai dari lahan TNI AL di Lampung Utara untuk dikembangkan lebih luas. Tahun depan, Kementerian Pertanian akan menyiapkan benih, alat mesin pertanian, serta sarana produksi guna memperluas lahan kedelai hingga 10.000 hektare.
“Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk meningkatkan pendapatan petani dan menurunkan harga pupuk hingga 20 persen. Ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia harga pupuk justru turun, bukan naik,” ungkap Menteri.
Mentan juga mengungkapkan bahwa capaian Indonesia kini diakui dunia. Produksi pangan nasional meningkat signifikan, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kenaikan produksi tertinggi kedua di dunia.
“Semua keberhasilan ini berkat arahan Presiden dan dukungan penuh TNI di lapangan. Tanpa semangat dan kerja sama yang solid, swasembada dalam waktu sesingkat ini tidak akan mungkin tercapai,” pungkasnya.
Kegiatan panen ketahanan pangan di Lampung Utara menjadi simbol kuat kolaborasi antara TNI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.
Gubernur Mirza mengungkapkan, Lampung merupakan salah satu sentra produksi pangan terbesar di Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah dan beragam komoditas unggulan di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.
“Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang mandiri dan berdaulat pangan. Tahun 2025, produksi padi kami diproyeksikan mencapai 3,5 juta ton, dengan surplus beras hampir 800 ribu ton, dan menempatkan Lampung di peringkat lima nasional,” ujar Gubernur.
Selain padi, produksi jagung di Lampung juga mencapai hampir 3 juta ton per tahun dan menjadi peringkat ketiga nasional. Kelebihan produksi ini turut mendukung industri pakan ternak, yang berimbas pada peningkatan populasi ayam dan kambing.
“Setiap bulan, Lampung mampu memproduksi sekitar 3 juta ekor ayam, sementara jumlah ternak kambing kami merupakan yang terbanyak kedua di Indonesia,” lanjutnya.
Gubernur juga menyebut komoditas unggulan lainnya seperti gula dan singkong, di mana Lampung berkontribusi hingga 60 persen terhadap total produksi singkong nasional.
Gubernur Mirza menyampaikan, sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat, para petani di Lampung mulai merasakan peningkatan kesejahteraan melalui kebijakan penetapan harga gabah dan jagung yang lebih menguntungkan.
“Harga gabah naik signifikan, membuat pendapatan petani meningkat hampir dua kali lipat. Ekonomi desa kini bergeliat karena uang berputar di sentra-sentra pertanian,” ucapnya.
Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah pusat, Gubernur melaporkan bahwa capaian Lampung telah mencapai 77 persen dapur MBG, tertinggi secara nasional.
“Target kami dua bulan ke depan mencapai 100 persen, sehingga 2,4 juta anak sekolah di Lampung dapat menikmati makan bergizi gratis setiap hari,” kata Gubernur Mirza.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi TNI Angkatan Laut yang berhasil mengembangkan pilot project kedelai unggul di Lampung Utara. Ia menilai, keberhasilan ini membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Kedelai sangat cocok dikembangkan di Lampung. Jika dipadukan dengan produksi jagung yang besar, kita dapat menghasilkan pakan ternak murah dan memperkuat kedaulatan pangan nasional,” ujar Gubernur.
Gubernur berharap dukungan dari Kementerian Pertanian agar Lampung dapat ditetapkan sebagai sentra pengembangan kedelai nasional.
“Kami yakin, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Lampung akan menjadi daerah yang maju, mandiri, dan mampu memberi makan wilayah lain di Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam sambutannya menyampaikan bahwa keterlibatan TNI AL dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Program panen kedelai unggul di lahan seluas 30 hektare di Kotabumi menjadi proyek percontohan yang menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara TNI AL dan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Dari hasil tanam selama 104 hari, produktivitasnya mampu melampaui rata-rata nasional 1,2 ton per hektare. Ini bukti nyata kontribusi TNI AL dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” ujar Kasal.
Dalam kegiatan tersebut, TNI AL juga melaksanakan bakti sosial, seperti pengobatan umum, pemeriksaan gigi, pemberian makanan bergizi untuk 500 siswa, serta pembagian 500 paket sembako kepada masyarakat sekitar.
“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat Lampung serta seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
