AI Bukan Sekadar Teknologi, Mafindo dan Inpalas Gelar Pelatihan bagi Generasi Muda

img
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Inpalas Bangka, Yuli Hidayati, dan Koordinator Wilayah Mafindo Bangka Belitung, Suryan. Foto: Ist.

MOMENTUM, Sungailiat — Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bangka Belitung bersama Program Studi Ilmu Komunikasi Inpalas Bangka menggelar pelatihan pengenalan kecerdasan artifisial (AI) bagi generasi muda di Kampus Institute Pahlawan 12 Bangka. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta dari SMA, SMK, dan perguruan tinggi di Bangka Belitung.

Pelatihan yang merupakan bagian dari program AI Ready ASEAN – Mafindo ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan dasar AI untuk menghadapi perkembangan teknologi di masa depan. Program AI Ready ASEAN merupakan hasil kemitraan antara ASEAN Foundation dan Google.org, yang dilaksanakan di 10 negara ASEAN dan menargetkan pemberdayaan lebih dari 5,5 juta warga ASEAN dalam literasi AI.

Koordinator Wilayah Mafindo Bangka Belitung, Suryani, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari mandat nasional untuk menyebarluaskan literasi AI ke 41 wilayah di Indonesia.


“Kami ingin generasi muda Babel memahami AI bukan hanya sebagai teknologi, tetapi juga sebagai keterampilan masa depan yang harus dikelola secara etis dan kritis,” ujarnya.

Pelatihan mencakup empat materi utama, yaitu dasar-dasar AI, penerapan dan etika penggunaannya, privasi dan keamanan data, serta metode mengajar AI. Peserta juga mendapat akses ke platform pembelajaran daring melalui Learning Management System (LMS) di https://institute.Mafindo.or.id.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Inpalas Bangka, Yuli Hidayati, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas literasi digital masyarakat daerah.

“Kami bangga dapat berperan dalam gerakan AI Ready ASEAN dan membantu generasi muda Bangka Belitung lebih siap menghadapi era digital,” katanya.

Mafindo, organisasi nirlaba yang berdiri sejak 2016, selama ini aktif dalam kampanye literasi digital dan pemberantasan hoaks melalui jejaring lebih dari 95 ribu anggota daring dan seribu sukarelawan di seluruh Indonesia. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment