MOMENTUM, Bandarlampung — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung melakukan patroli 24 jam untuk memantau kondisi air laut dan mengantisipasi potensi banjir rob di wilayah pesisir.
Langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari peringatan dini BMKG Maritim terkait fenomena pasang maksimum akibat fase bulan baru yang terjadi sejak 21 Oktober 2025.
Kepala BPBD Kota Bandarlampung, Idham Basyar, mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel di sejumlah titik rawan di kawasan pesisir, termasuk Panjang, Bumi Waras, dan Telukbetung Selatan. Petugas akan berpatroli secara bergiliran untuk memantau ketinggian air laut dan memastikan kesiapsiagaan evakuasi jika terjadi kenaikan signifikan.
“Kami siagakan personel selama 24 jam untuk melakukan pemantauan dan memastikan langkah evakuasi bisa segera dilakukan bila diperlukan,” ujar Idham, Rabu (23-10-2025).
Menurutnya, koordinasi juga dilakukan dengan kelurahan dan aparat setempat agar warga dapat segera mendapat informasi jika terjadi peningkatan muka air laut.
“Kami berupaya agar masyarakat di kawasan pesisir tidak panik, tapi tetap waspada. Informasi akan terus kami sampaikan secara real-time,” tambahnya.
Sebelumnya, Forecaster BMKG Maritim Lampung, Tri Wahyudi, menjelaskan fenomena bulan baru memicu peningkatan tinggi muka air laut di enam wilayah pesisir Provinsi Lampung, termasuk Bandarlampung, pada 23–26 Oktober 2025.
“Kondisi ini berpotensi menimbulkan genangan air atau banjir rob di beberapa titik pesisir,” kata Tri.
Idham juga mengimbau warga yang beraktivitas di sekitar pantai untuk menghindari area berisiko tinggi dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut.
“Utamakan keselamatan, terutama bagi nelayan atau warga yang bekerja di sekitar pesisir,” tegasnya.
BPBD Bandarlampung memastikan pemantauan akan terus dilakukan hingga kondisi pasang surut kembali normal, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. (**)
Editor: Muhammad Furqon
