MOMENTUM, Bandarlampung -- Realisasi penanaman modal di Kota Bandarlampung terus menunjukkan pertumbuhan positif. Total investasi pada triwulan III tahun 2025 mencapai Rp676 miliar, terdiri dari Rp479 miliar Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Rp197 miliar Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandarlampung, Febriana, mengatakan capaian tersebut melampaui target provinsi dengan tingkat realisasi mencapai 111 persen dari triwulan I hingga triwulan III.

“Kalau dilihat secara total, realisasi investasi di Bandarlampung sudah melampaui target yang ditetapkan. Ini menunjukkan iklim investasi kita cukup kondusif,” ujar Febriana, Jumat (31-10-2025).

Ia menjelaskan, sektor tersier menjadi penyumbang terbesar investasi PMDN, terutama di bidang transportasi dan komunikasi dengan nilai mencapai Rp269 miliar. Sementara itu, untuk PMA, sektor industri makanan mendominasi dengan kontribusi tertinggi pada periode tersebut.

Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lanjut Febriana, peningkatan investasi juga berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Bandarlampung. “Jumlah proyek meningkat, otomatis kebutuhan tenaga kerja juga bertambah,” katanya.

Meski mencatat capaian positif, DPMPTSP mengakui masih ada kendala dalam pelaporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Beberapa pelaku usaha terlambat menyampaikan laporan akibat kendala teknis pada sistem OSS maupun faktor administrasi.

“Masih ada yang lupa jadwal pelaporan, ada juga yang terkendala sistem. Tapi kami terus melakukan pendampingan dan sosialisasi agar pelaku usaha tertib dalam pelaporan,” jelasnya.

Menurutnya, sistem pelaporan investasi yang terintegrasi dengan Kementerian Investasi ini menjadi bagian penting dalam evaluasi dan transparansi kegiatan usaha. “Kami ingin memastikan semua investasi yang masuk tercatat dengan baik dan berdampak nyata bagi masyarakat,” katanya. (**)