MOMENTUM, Bandarlampung -- Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Bandarlampung menunjukkan geliat yang signifikan sepanjang 2025. Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat nilai PMA hingga triwulan III tahun ini mencapai Rp197 miliar, dengan total 163 proyek yang tersebar di berbagai sektor.
Kepala DPMPTSP Kota Bandarlampung, Febriana, mengatakan sektor industri makanan masih menjadi magnet utama bagi investor asing. “Untuk PMA, sektor industri makanan masih mendominasi karena potensi pasarnya cukup besar di Bandarlampung,” ujarnya, Selasa (28-10-2025).
Sementara itu, realisasi investasi secara keseluruhan—gabungan PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)—menembus Rp2,74 triliun, atau 111 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Lampung. Untuk PMDN, realisasi triwulan III mencapai Rp479 miliar dari 1.378 proyek, dengan sektor transportasi dan komunikasi menyumbang nilai tertinggi sebesar Rp269 miliar.
Pertumbuhan investasi tersebut turut berdampak pada penyerapan tenaga kerja di Kota Bandarlampung. “Jumlah proyek bertambah, dan itu otomatis menambah lapangan kerja,” jelas Febriana.
DPMPTSP juga terus melakukan pendampingan kepada perusahaan yang masih belum memahami mekanisme pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Menurut Febriana, sebagian pelaku usaha masih terkendala teknis atau terlambat melapor karena lupa jadwal.
Pemerintah Kota Bandarlampung berharap tren positif investasi, khususnya dari PMA, terus berlanjut sehingga dapat memperkuat struktur ekonomi daerah serta membuka lebih banyak peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. (**)
Editor: Harian Momentum
