Harianmomentum.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung menduga limbah Rumah Sakit (RS) Belleza di Kedaton telah mencemari sumur warga sekitar. Namun, pihak rumah sakit merasa tidak ada yang salah.

Dugaan pencemaran limbah itu diketahui tim DLH Bandarlampung saat melakukan peninjauan ke RS Belleza, Selasa (6/2/2018). 

Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalaian dan Penegakkan Hukum DLH Cik Ali mengatakan, telah mengambil sample air resapan limbah RS Belleza dan sumur warga yang diduga tercemar limbah RS Belleza.

"Kita sudah ambil sample air limbah RS dan air sumur warga. Kami akan menguji sampel itu di laboratorium. Apabila hasilnya sumur warga tercemar limbah RS Belleza, kami akan melakukan tindakan," kata Cik Ali.

Hasil pantuannya, kata Cik Ali, ditemukan retakan pada drainase di RS Beleza. Diduga dia aliran air hujan tersebut yang membuat rembesan ke sumur warga.

"Dugaan sementara karena ada retakan drainase yang membuat rembesan air ke sumur warga. Namun tetap menunggu hasil uji laboratorium, apakah limbah RS atau memang rembesan aliran air hujan ini yang mencemari sumur warga," terangnya.

Kendati demikian, Cik Ali menyarankan pihak RS membenahi drainase yang berada di atas rumah warga. Karena diduga telah mencemari sumur warga dan musola di sekitarnya."Kami meminta pihak rumah sakit segera memperbaiki drainasenya," ucapnya.

Menurut warga setempat Abudul Mutolib yang ikut dalam peninjauan DLH, RS Belleza, saat ini masih minim jumlah pasien, namun limbah sudah merembas dan mencemari sumur warga. Dikhawatirkan kondisinya makin parah jika pasiennya sudah banyak.

Sementara Manager HRD RS Beleza Sutikno saat diwawancarai awak media tampak tak peduli dengan laporan warga. Dia hanya mengatakan tidak ada masalah dan lihat hasil dari uji laborotoriun.

"Kalau limbahnya gak ada masalah. Kita tunggu saja hasilnya. Kalau masalah pembenahan drainase nanti akan kita laporkan dahulu kepada atasan, apa yang dintruksikan DLH," tukasnya.

Saat sidak DLH, terlihat warna sumur di Musola Al Ikhlas di lingkungan rumah sakit tersebut tampak berwarna keruh dan beraroma comberan. (aji).