Harianmomentum.com--Suoh
merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Bagi warga Lampung, mendengar nama Suoh pasti
langsung terbayang kondisi jalan hancur dan daerah terisolir. Setidaknya
dibutuhkan waktu sehari jika ada warga sana yang ingin ke Liwa, Ibukota
kabupaten Lambar.
Namun, bayangan kelam itu kini sudah terhapus
sejak Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menganggarkan pembangunan jalan rigid
beton.
Jarak tempuh antara Suoh-Liwa sekitar 50
kilometer, kini bisa tembus satu jam perjalanan menggunakan mobil ataupun
sepeda motor.
Parman (40), warga Desa Sukamarga, Kecamatan
Suoh menuturkan kelamnya kehidupan 27 ribu warga yang mendiami kawasan itu.
Selain jalan yang terisolir, Suoh juga sangat
minim penerangan. Sehingga tidak sedikit warga yang terpaksa menginap di jalan
saat ingin keluar maupun masuk ke Suoh.
Dia mengisahkan, Hardtop menjadi satu-satunya
mobil pengangkut barang keluar masuk Suoh. Jikapun mengendarai motor, warga
terpaksa harus melilitkan rantai di rodanya agar bisa melaju di atas tanah
berlumpur.
“Dulu hidup di Suoh sangat menyedihkan. Tapi
alhamdulillah, sejak dibangun Gubernur Lampung pada tahun 2017 lalu, jalan Suoh
sudah mulus,” jelasnya kepada harianmomentum.com.
Warga Desa Sukamarga lainnya, Sunaryo (35)
mengisahkan pengalaman serupa. Menurut dia, jika kondisi habis hujan jarak
tempuh Suoh-Liwa bisa dua hari perjalan.
"Jangankan ke Liwa, mau ke arah Danau
Asam saja—yang kurang lebih 5 Km dari pemukiman, bisa berjam- jam,"
kenangnya.
Tapi, Kini Suoh telah berkembang menjadi
destinasi wisata yang mulai banyak dikunjungi wisatawan.
Tak hanya dari Lampung Barat, tapi seluruh
daerah di Provinsi Lampung. Ada juga pengunjung dari Bandung, Purwokerto, Aceh,
bahkan pernah ada yang dari India dan Korea.
"Malam Tahun Baru 2018 ini jadi sejarah.
Pertama kali, jalanan Suoh macet total saking banyaknya wisatawan berkunjung.
Mobil sampai berderet-deret di Jalan," tuturnya.
Darto yang menjabat Ketua Forum Pariwisata di
Suoh ini menceritakan bahwa geliat pariwisata Suoh berkembang sangat pesat
seiring pembangunan rute Suoh-Liwa yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung.
Alhasil, masyarakat Suoh pun memetik buah
manis pariwisata. "Kebetulan warga sekitar dulu banyak yang nganggur.
Sekarang mereka bisa punya usaha, mulai dari ojek, warung, sampai penyewaan
perahu," terang Darto.
Terbukanya akses jalan ini juga mempermudah
pertukaran komoditas antara Suoh dengan daerah lain. Toni, Kepala SMAN 1
Bandarnegeri Suoh menceritakan pengalamannya menjajal jalur Liwa-Suwoh pasca
dibangun Pemprov Lampung.
"Rasanya seperti mimpi saja, sekarang ini
satu jam sudah bisa sampai Liwa," tutur Toni.
Tak heran jika Darto dan Toni berkesimpulan,
bahwa kemajuan Suoh adalah berkat perhatian Pemprov Lampung di bawah
kepemimpinan Gubernur M.Ridho Ficardo.
"Kalo bicara Pak Ridho, sekarang kayak
gini aja alhamdulillah, sudah seneng. Apalagi kalau ke depan lebih
ditingkatkan," pungkas Parman.
Infrastruktur di Suoh memang belum semewah
fasilitas keseharian warga Lampung di daerah-daerah lain, apalagi kota-kota besar
seperti Bandarlampung atau Metro. Tapi, warga Suoh sangat merasakan perbedaan
kondisi hidup dalam tiga tahun terakhir.
Dengan sentuhan yang tepat, proses pembangunan
telah mengangkat derajat kawasan dan manusia-manusia yang terlibat di dalamnya.
(rls/ap)
Editor: Harian Momentum