Harianmomentum.com--PT KAI Divre IV Tanjungkarang menyatakan robohnya tembok beton yang memagari rel kereta api di Jalan Gatot Subroto, Bandarlampung, karena jarak rumah warga terlalu dekat dengan rel.
Rumah warga yang sangat dekat dengan dinding rel kerera api (KA), saluran pembuangan air kotornya mengalir ke jalan kereta dengan cara melubangi tembok pagar rel. Akibatnya, tembok pagar rel menjadi rapuh dan akhirnya roboh.
Hal itu diungkapkan Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Franoto Wibowo, Kamis (8/3/2018), menanggapi robohnya tembok beton yang memagari rel kereta api di Jalan Gatot Subroto Bandarlampung pada Rabu (7/3/2018).
"Lahan milik KAI itu 75 meter dari as rel ke kanan dan ke kiri. Dan masyarakat tidak boleh membuat bangunan di lahan tersebut tanpa izin dari KAI," ungkap Franoto.
Dia menjelaskan, dinding beton untuk sterilisasi rel kereta api tersebut dibangun oleh Direktorar Jenderal Kereta Api (DitjenKA) Kemenhub dengan tujuan keselamatan warga masyarakat dan perjalanan kereta api.
Soal untuk informasi apakah pembuatan dinding tersebut sesuai bestek atau tidak, Franoto menyarakan untuk menanyakan kepada Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumbagsel. (ira)
Editor: Harian Momentum
