Antisipasi Luapan Way Semuong, Pemkab Tanggamus Segera Rehabilitasi dan Bangun Talud

img
Peninjauan lokasi Way Semuong yang kerap meluap dan menggenangi rumah warga sekitarnya./zal

Harianmomentum.com--Pemkab Tanggamus mengambil langkah cepat guna mengantisipasi meluapnya Way Semuong sehingga menyebabkan pemukiman warga di Pekon Banding Kecamatan Bandarnegerisemuong (BNS), langkah cepat tersebut berupa rehabilitasi bibir sungai dengan pembangunan talud.

 

Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Ekobang FB Karjiyono dan Asisten Bidang Administrasi Firman Ranie kepada awak media usai meninjau Pekon Banding Kecamatan BNS dan Kecamatan Semaka yang terdampak banjir, Rabu (4/4).

 

"Personel BPBD dan konsultan hari ini mulai bekerja melakukan pengukuran yang didampingi Kepala Pekon Banding, sehingga titik-titik yang akan dibangun talud diketahui, difokuskan di daerah pemukiman, "ujar Firman.

 

Karjiono menambahkan, setelah konsultan menghitung maka selanjutnya dibuatkan surat keputusan (SK) tanggap darurat, sehingga dana tanggap darurat bisa keluar.

 

"Masyarakat di sana sebenarnya tidak butuh bantuan beras atau mie instan, yang mereka inginkan hanya pembangunan talud, setelah dihitung konsultan angkanya ketahuan langsung action, untuk dananya bersumber dari APBD Tanggamus," katanya.

 

Masih kata Karjiyono, pembangunan talud di bibir sungai yang dekat dengan pemukiman warga sifatnya jangka pendek, sehingga masih diperlukan normalisasi sungai dengan cara dikeruk.

 

"BPBD harus berkoordinasi dengan provinsi dan pusat untuk normalisasi sungai, sebab sungai Way Semuong adalah wewenang Pemprov Lampung, kita tidak punya dana untuk itu, jadi kalau ditalud tapi sedimentasi tidak dikeruk maka akan tetap terus meluap," kata Karjiyono yang diamini Firman Ranie.

 

Kemudian terkait, jalinbar tikungan Sempulur Gisting Bawah yang kerap tergenang, maka langkah cepatnya akan ditanam gorong-gorong segi empat (box culvert) sehingga air bisa mengalir dengan lancar.

 

"Selama ini kan air lewat dari atas jalan karena gorong-gorongnya tersumbat, belum lagi adanya bronjong yang menutup lubang jalan air. Untuk itu pihak P2JN sudah kesini alat berat eksavator juga sudah standby dilokasi untuk membersihkan sumbatan gorong-gorong, "ujar dia.

 

Mantan Kadis Kehutanan dan Perkebunan itu juga mengakui bahwa penyebab banjir di Tanggamus karena adanya kerusakan hutan.

 

"Hutannya sudah banyak yang gundul, jadi air hujan tidak terserap lagi ketanah, langsung meluncur kejalan dan pemukiman dengan membawa material lumpur dan ranting pohon, maka dari itu kita imbau masyarakat untuk stop melakukan perusakan hutan, kalau hutan gundul maka akan timbul bencana, seperti banjir dan tanah longsor, " pungkas Karjiono.(zal)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos