Gubernur Ubah Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan ke Daerah Padat Penduduk

img

MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Rahmat Mirzani Djausal memaparkan hasil pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pada tahun 2025, Minggu (28-12-2025).

Dalam paparannya, gubernur mengubah fokus pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Lampung.

Menurut Mirza, sebelumnya pembangunan jalan difokuskan di daerah yang mendukung sektor perekonomian. Sedangkan jalan tersebut tidak dilalui banyak orang. Sehingga, masyarakat kurang merasakan dampak dari pembangunan tersebut.

"Contohnya ruas jalan dari Tulangbawang Barat sampai ke Wayianan. Jalannya bagus tapi yang lewat tidak banyak. Kedepannya, kebijakan ini yang kita ubah," kata Mirza.

Hal itu pulalah yang mengakibatkan Lampung viral di media sosial (medsos) dengan jalan rusak pada beberapa tahun lalu.

Padahal, dia mengungkapkan, kemantapan jalan di Lampung diatas rata-rata jalan provinsi se Indonesia.

"Rata-rata jalan provinsi di Indonesia itu sekitar 75 persen dalam kondisi mantap. Sementara Lampung sudah berada di angka 77 persen, artinya sudah di atas rata-rata," jelasnya.

Atas dasar itulah, dia menilai, hasil pembangunan jalan di Lampung kurang dirasakan oleh masyarakat.

Karena itu, dia mengatakan, pembangunan inftastruktut jalan diubah fokusnya menjadi daerah padat penduduk.

"Kalau sebelumnya fokus ke pertumbuhan ekonomi di daerah yang penduduknya tidak terlalu banyak. Sekarang kita fokuskan ke daerah yang padat penduduk," tuturnya.

Dia memaparkan, pada tahun 2025, anggaran perbaikan jalan kurang dari Rp400 miliar, tetapi dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Walaupun anggaran relatif kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dampaknya cukup signifikan. Dengan anggaran tersebut, manfaatnya bisa dirasakan oleh sekitar 5 juta penduduk Lampung," sebutnya.

Meski demikian, dia mengaku, pemprov belum mampu melakukan perbaikan seluruh jalan di Lampung. Terutama jalan provinsi yang membutuhkan anggaran sekitar Rp4 triliun.

"Tapi, kalau untuk memastikan jalan tidak berlubang, anggaran yang dibutuhkan tidak lebih dari Rp60 miliar. Sehingga, Pemprov memilih strategi menutup lubang terlebih dahulu sebelum melakukan peningkatan kualitas jalan secara menyeluruh," paparnya.

Hasilnya, degradasi (penurunan kualitas) mampu ditekan dan kemantapan jalan provinsi pada tahun 2025 naik menjadi 79,79 persen.

"Setiap tahun, kondisi jalan di Lampung mengalami degradasi sekitar 4 persen. Tahun ini, degradasi tersebut berhasil ditekan menjadi 2 persen," terangnya.

Gubernur pun menargetkan untuk tahun 2026, kemantapan jalan provinsi dapat naik menjadi 84 persen.

Dia pun menyiapkan sejumlah skema untuk perbaikan jalan pada tahun 2026. Yaitu menggunakan APBD, APBN dan kolaborasi dengan pihak swasta.

"Jadi pendanaannya akan bersumber dari berbagai skema, mulai dari APBD, pinjaman, Inpres Jalan Daerah (IJP), hingga kolaborasi dengan pihak swasta," tutupnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos