Lintas Barat Putus, Pemkab Pesisir Barat Bangun Jalan Darurat

img
Ilustrasi, jembatan bailey di jalan lintas Sumatera yang rusak sekitar November 2017. Foto. Ist.

Harianmomentum.com--Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung membangun jalan darurat di jalan lintas barat Sumatera yang putus sejak Oktober 2017. 

"Sambil menunggu pembangunan jembatan (yang ambrol) di Pekon (Desa) Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, jalan lintas barat masih bisa dilalui," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pesisir Barat Teddy Jatmiko.

Menurut dia, Pemkab Pesisir Barat melakukan pembendungan, pengerasan dan membuat dua jalur sementara di wilayah jalan nasional yang jembatan ambol sehingga jalan lintas barat bisa dilalui.

Putusnya jalan nasional lintas barat Sumatera di Pekon Mandirisejati itu terjadi pada Oktober 2017. Jembatan jalan ambrol akibat tingginya curah hujan. Jalan lintas barat di wilayah Pesisir Barat pun terputus.

Pemerintah Pesisir Barat kemudian menyiagakan alat berat di lokasi guna mengantisipasi kondisi darurat. Setelah berkoordinasi dengan P2JN dan PPK Jalan Nasional, pemerintah membangun jembatan bailey dan selesai pada 12 Oktober 2017. 

Arus lalu lintas di kawasan itu kembali lancar. Pihak berwenang membatasi kendaraan bertonase ringan yang boleh melintas. Alasannya, jembatan dengan kerangka baja itu kekekuatannya terbatas.

Namun, kondisi itu tak berlangsung lama. Jembatan darurat yang dibangun sampai dibangunnya jembatan permanen, itu ambrol pada 23 November 2017. 

Hal itu terjadi akibat tidak sipilinnya pengguna jalan. Papan pengumuman di ujung jalan tentang batasan maksimal kendaraan diperbolehkan melintas, diabaikan pengguna jalan. Truk bertonase melebihi batas kekuatn bailey melintas. Jembatan ambrol dan truk itu terperosok ke sungai.

"Jembatan bailey itu diperbaiki dengan harapan dapat digunakan kembali. Tetapi tiang pancangnya kurang kuat menahan gerusan air pasang. Maka jembatan bailey tersebut dinilai tidak layak dioperasikan," ujar Teddy.

Selanjutnya, Pemkab Pesisir Barat membangun jalan darurat dengan menggeraskan tanah dan memasang belah batang kelapa agar bisa dilintasi kendaraan. Selain itu, dibuat penahan air laut dengan tumpukan pasir agar saat laut pasang tidak menggenangi jalan darurat.

Kondisi darurat itu berlangsung cukup lama. Sampai pada 25 juli 2018, terjadi gelombang tinggi yang menerpa hampir sebagian wilayah barat dan selatan Indonesia. Jalan darurat itu ikut hilang, tergerus air laut yang pasang.

Pemkab Pesisir Barat kembali menurunkan alat berat guna membangunkembali jalan darurat agar kendaraan bisa melintas. Diharapkan, pemerintah pusat segera membangun kembali jembatan yang ambrol mengingat jalan lintas barat Sumatera itu menjadi urat nadi perekonoian masyarakat.

Menurut Deddy, jalan itu akan dibangun menggunakan dana APBN. Seharusnya pengerjaan jembatan itu sudah terlaksana. Namun, bencana alam beberapa waktu lalu, membuat pemenang tender dan PPK Jalan Nasional melakukan revisi anggaran karena ada item pekerjaan tambahan.

Pemkab Pesisir Barat mendesak agar pembangunan jembatan dengan dana APBN ini dapat secepatnya dilaksanakan. "Putusnya jalan nasional ini berdampak luas bagi masyarakat khususnya masyarakat Pesisir Barat," katanya. (ags).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos