Desember, Neraca Perdagangan Luar Negeri Lampung Surplus

img
Yeanne Irmaningrum. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Desember 2018 surplus USD 67,56 juta. Meski neraca ini turun 10,18 persen dibandingkanDesember 2017 yang tercatat USD 285,29. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeanne Irmaningrum mengatakan, secara nasional neraca perdagangan pada Desember 2018 justru mengalami defisit. Sebaliknya, Provinsi Lampung justru surplus.

“Provinsi Lampung telah menahan defisit lebih melebar di tingkat nasional. Sepanjang 2018, neraca perdagangan Lampung mengalami surplus dan Lampung cukup siginifikan menahan defisit secara nasional menjadi tidak lebih tinggi,” ujar Yeanne Irmaningrum saat rilis di Kantor BPS Provinsi Lampung, Selasa (15-1-19).

Dia memaparkan, nilai total ekspor Lampung pada Desember 2018 mencapai USD 256,23 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar USD 19,48 juta atau naik 8,23 persen, dibandingkan ekspor November 2018 yang tercatat USD 236,75 juta.

“Tetapi kalau dibandingkan dengan Desember 2017 yang tercatat USD 285,29, nilai ekspor Desember 2018 mengalami penurunan sebesar USD 29,05 juta atau turun 10,18 persen,” paparnya.

Sedangkan, nilai impor Lampung Desember 2018 mencapai USD 188,67 juta. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar USD 157,41 juta atau turun 45,48 persen dibanding November 2018 yang tercatat USD 346,08 juta.

“Nilai impor Desember 2018 tersebut, masih lebih rendah USD 40,53 juta atau turun 17,68 persen jika dibanding Desember 2017, yang tercatat USD 229,20 juta,” tandasnya.

Yeane menjelaskan, ada lima komoditas ekspor Lampung yang mengalami kenaikan di antaranya lemak dan minyak hewan, atau nabati, kopi, teh, rempah-rempah, batu bara, ampas atau sisa industri makanan, serta berbagai produk kimia.

“Peningkatan ekspor Desember 2018, terhadap November 2018 di antaranya lemak, dan minyak hewan atau nabati naik 9,50%, kopi, teh, rempah-rempah naik 11,05%, batu bara naik 40,18%, ampas atau sisa Industri makanan naik 249,93%, dan produk kimia naik 26,73 %," ungkapnya.

Sedangkan untuk komoditas Impor,  Lampung terdiri dari Gula dan kembang gulai naik 56,78%, ampas atau sisa Industri makanan naik 5,59%, pupuk naik 77,71%, dan mesin-mesin atau pesawat mekanik 49,99%, yang mengalami penurunan hanya binatang hidup sebesar 32,86 persen. (ira).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos