Drainase Kecil Diduga Pemicu Banjir

img
Salah satu rumah warga di Kelurahan Penengahan Kedaton Bandarlampung tergenang air pada Selasa (19-2-2019) malam.// Agung DW

Harianmomentum.com--Kecilnya drainase di Kelurahan Penengahan Kecamatan Kedaton Kota Bandarlampung diduga sebagai pemicu terjadinya banjir ketika hujan deras.

Seperti yang terjadi pada Selasa malam (19-2-19), derasnya air hujan tidak tertampung drainase hingga menggenangi rumah warga dan jalan.

Berdasarkan pantauan harianmomentum.com, ketinggian air di sejumlah titik di Penengahan mencapai 50 centimeter (cm) hingga satu meter.

Salah satu warga setempat, Lilis (53) mengaku saat hujan deras biasanya dia dan keluarga tidak pernah tidur karena khawatir air masuk ke dalam rumah.

"Kalau hujan deras seperti sekarang kita di luar semua dan tidak tidur. Jadi kalau air mau masuk rumah langsung kita kuras," kata Lilis kepada harianmomentum.com.

Menurut dia, banjir yang sering terjadi saat hujan deras diakibatkan saluran drainase yang terlalu kecil. Sehingga tidak mampu menampung debit air hujan.

Selain itu, banyak warga yang membuang sampah sembarangan. Akibatnya, aliran air tidak lancar dan meluap menggenang rumah warga.

"Paritnya terlalu kecil, jadi kalau hujan begini pasti menggenang. Apalagi air dari atas ngalirnya kan ke sini (penengahan)," terangnya.

Dia berharap masyarakat setempat mempunyai kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan. "Kalau bisa pemerintah juga bisa mengeruk parit agar lebih lebar lagi," harapnya.

Ajo (50), warga lainnya mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dalam mengantisipasi banjir yang terjadi saat musim hujan.

Menurut Ajo Walikota Bandarlampung Herman HN pernah berjanji untuk membuat drainase yang lebih luas. "Kan itu bisa dianggarkan dalam APBD. Untuk jangka pendeknya kan bisa dikeruk dulu, jadi tidak seperti ini. Padahal (Herman Hn) sudah dua periode, tapi tidak ada realisasinya dalam mengatasi banjir," tegas Ajo kepada harianmomentum.com.

Dia meminta masyarakat untuk melebarkan kawasan sungai dan drainase. Sehingga, aliran air tidak lancar dan tidak menggenang. "Kawasan kali (sungai) itu sudah mengalami penyempitan karena banyak bangunan. Kalau bisa itu diperbaiki lagi, jadi kan airnya lancar, tidak seperti ini (banjir)," tuturnya. (adw/ap)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos