BNNP Lampung Tembak Mati Bandar Narkoba

img
Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Tagam (tengah) saat jumpa pers.// ira

Harianmomentum.com--Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung menembak mati WA, seorang terduga bandar narkoba di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Minggu (17-3-2019).

Selain itu, BNNP juga turut mengamankan tiga tersangka lainnya; Zulkifli, Zulkarnain dan Raifi Marli yang diduga sebagai kurir asal Kota Pekanbaru.

Menurut Kepala BNNP Lampung Brigjen Tagam Sinaga, dalam peristiwa itu pihaknya mengamankan 1,5 kilogram narkoba jenis sabu dari para tersangka.

Awalnya, BNNP Lampung menerima informasi akan ada transaksi narkoba dalam jumlah besar pada Sabtu (16-3-2019).

Besoknya, Minggu (17-3-2019) BNN mendapatkan informasi WA (bandar) akan bertransaksi dengan tiga kurir tersebut, di sekitar Hotel Sriwijaya, Lamteng.

"Saat Minggu malam itu WA menerima sabu 1,5 kilogram yang dikemas dengan bungkus teh asal China dengan mengendarai mobil Daihatsu Ayla warna silver berplat B 8581 XO," ujar Tagam didampingi Inspektur Pengawas BNN RI Kombes Joko Widodo saat ekspose di kantor BNNP Lampung, Kamis (21-3-2019).

Dikatakan Tagam, saat akan ditangkap, WA mencoba melarikan diri dengan memacu kendaraannya. Aparat juga sempat memberikan tembakan peringatan, namun tidak digubris WA.

Sehingga petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap WA. Tak berhenti disitu, mobil terus melaju kencang hingga mengalami kecelakaan dan masuk ke parit, mobil WA pun mengalami rusak berat di bagian depan.

"Petugas langsung mengeluarkan tersangka dari dalam mobil dan membawanya ke Rumah sakit terdekat, tetapi sesampainya di RS nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah. Ada bukti visumnya juga kok," papar Tagam.

Sementara di lokasi lain tiga kurir yang mengantarkan paket narkoba tersebut sempat mencoba melarikan diri, sehingga petugas harus memberikan tembakan di bagian kaki pada ketiganya.

Tagam menambahkan, barang haram tersebut berasal dari Pekanbaru, Riau. Dengan modus baru, peredaran narkoba saat ini berasal dari Malaysia melalui jalur laut menuju pulau Sumatera. Kemudian dari Pekanbaru, didistribusikan ke Lampung dan provinsi lainnya melalui jalur darat.

"Barang asal Pekanbaru ini beberapa bulan terakhir kerap diungkap baik oleh BNN maupun pihak kepolisian. Pola distribusi dari pekan baru mulai muncul karena, pola penjagaan dari darat dan laut sangat ketat oleh aparat," jelas Tagam.

Menurut Tagam, WA merupakan pemain lama dan telah menjadi target BNNP Lampung.

Sementara Zulkifli, kurir asal Pekanbaru itu mengaku dirinya baru satu kali ini menjadi kurir narkoba. Dia mengaku dijanjikan uang jika berhasil mengantarkan barang haram tersebut ke Lampung.

"Saya dan kawan- kawan-kawan cuma dijanjiin uang,tapi enggak tahu dikasih berapa, cuma dikasih mobil sama ongkos minep hotel," kata dia.

Berdasarkan informasi, total ada 10 Bandar maupun Kurir yang tewas karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh BNNP Lampung terhitung sejak Januari 2018. (ira)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos