Harianmomentum.com--Mengusung tema “Tetap Solid Di Masa Sulit”, Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII (SPPN7) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-6 selama tiga hari mulai Selasa (23-4-2019). Tekat itu untuk menguatkan tagline optimistis kejayaan PTPN VII tempat mereka mengabdi, yakni “Perusahaan Sehat, Karyawan Sejahtera.”
Mubes yang berlangsung di GSG PTPN VII Bandar Lampung dibuka Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho. Hadir pada seremoni pembukaan itu, Henny S. Mumpuni dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung, para Manajer Unit di PTPN VII, dan Ketua SPPN 7 periode 2016-2019 Vedy Pudiansyah sebagai tuan rumah.
Selain pengurus SPPN VII Pusat, Mubes juga mengundang seluruh pengurus inti SPPN VII Cabang dari seluruh Unit, baik Lampung, Sumsel, maupun Bengkulu. Mereka adalah para pemilik suara (vote) dalam agenda pemilihan Ketua SPPN VII masa bakti 2019—2022).
Pada pengarahannya, Muhammad Hanugroho menyatakan apresiasi yang tinggi kepada pengurus SPPN VII periode 2016-2019 yang telah mengawal proses menajemen perusahaan dengan sangat baik. Oho, sapaan akrab Muhammad Hanugroho, mengatakan, pengurus SPPN VII 2016-2019 adalah periode yang cukup berat karena terjadi penurunan kinerja keuangan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada SPPN periode ini yang dimotori Pak Vedy atas kerja samanya. Kita tahu, periode ini kita sedang sulit, bahkan sampai menyentuh hajat normatif karyawan. Kondisi yang tetap kondusif dan bisa saling mengerti ini saya yakin karena peran SPPN,” kata dia seraya menyampaikan selamat jalan kepada Vedy Pudiansyah yang sudah memasuki masa purnabakti.
Dirut juga berpesan kepada kepengurusan yang terpilih pada Mubes 2019 untuk mewarisi model relasi saling menguatkan. Serikat pekerja dengan manajemen, kata dia, adalah dua kutub yang harus saling mengisi dan memperbaiki.
“Wewenang mengambil kebijakan perusahaan memang ada pada manajemen, dalam hal ini direksi. Ibaratnya, kita sedang berjalan menuju tujuan menaiki bus besar. Saya sedang dipercaya sebagai sopir, tetapi mau ke mana kita menuju, semua kita bisa memberi masukan. Ibarat kereta, kita adalah babaranjang. Masinis harus bijak dan perlahan berbeloknya. Jika terlalu menikung, gerbong yang di belakang pasti akan keluar jalur,” kata dia.
Sementara itu, Vedy Pudiansyah dalam sambutannya mengajak semua karyawan melalui SPPN VII untuk bersatu padu mendukung manajemen. Upaya tetap bertahan meskipun dalam situasi sulit, kata dia, karena harapan prospek di PTPN VII ini masih sangat baik.
“Kita telah melewati masa-masa sulit dengan bertahan dan melakukan upaya-upaya maksimal. Kami menghargai kerja keras direksi untuk memperbaiki keadaan dengan berbagai strategi. Dan alhamdilillah, kalau beberapa waktu lalu gaji kita terlambat, kini mulai membaik. Ini adalah buah dari kerja keras kita dan saling mendukung,” kata Vedy.
Pada bagian lain, Henny S. Mumpuni, mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung mengajak serikat pekerja untuk lebih bijak. Kepentingan pekerja maupun perusahaan, kata dia, harus mendapat porsi yang seimbang dan objektif melihat permasalahan. Terlebih, SPPN VII adalah perusahaan milik negara.
“Dalam hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan pasti ada dinamikanya. Namun, setiap masalah yang muncu harus disikapi secara proporsional. Undang-undang memberi batasan yang jelas dalam relasi ini, tetapi opsi musyawarah dengan saling pengertian harus dikedepankan. Kuncinya ada pada komunikasi dan saling terbuka,” kata dia.
Terkait jalannya Mubes ke 6 SPPN VII, Ketua panitia Hidayat menjelaskan, agenda Mubes antara lain laporan pertanggung jawaban pengurus periode 2016—2019. Lalu, pengurus lama akan membentuk tim presidium yang akan mempimpin rapat pleno pemilihan ketua yang dilanjutkan dengan pembentukan pengurus inti.
“Selain agenda pemiihan ketua dan pengurus, Mubes juga akan melakukan rapat-rapat evaluasi, proyeksi, dan membuat rencana strategi serikat ke depan. Ini agenda penting bagi SPPN, makanya semua pengurus pusat dan cabang hadir untuk menguatkan posisi serikat ke depan,” kata dia.
Tentang siapa kandidat ketua yang sudah muncul, Hidayat mengatakan setiap anggota memiliki hak yang sama. Panitia juga membuka diri kepada peserta yang memiliki hak suara dan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.
“Kalau calon, biarkan nanti dinamika di rapat-rapat mungkin akan muncul. Hak bagi peserta Mubes sama untuk bisa menjadi ketua atau pengurus lainnya,” kata dia. (rls)
Editor: Harian Momentum