Harianmomentum.com--Guna meningkatkan pelayanan kepada pelaku industri, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang terus berbenah dan bersiap menjadi pelabuhan bertaraf internasional.

Dalam paparannya di hadapan Gubernur Lampung Ridho Fichardo, saat buka bersama di Ruang Rapat Kantor IPC Panjang, Kamis (23-5-2019).

General Manajer IPC Panjang Drajat Sulistyo mengatakan Pelabuhan Panjang terus melakukan pembenahan dalam pengembangannya. Di bidang shipping kine, saat ini kapal yang datang di Pelabuhan Panjang sudah di atas 10.000 ton dari yang sebelumnya hanya kapal-kapal berkapasitas 1.000 - 6.000 ton.

Selain itu, IPC Panjang juga akan membuka koneksi langsung dari Pelabuhan Panjang ke Jalan Tol Transt Sumatera untuk mendukung kecepatan laju kendaraan dan kelancaran distribusi. Ada satu yang membuat kita bangga, tambah Drajat, Pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan yang dipilih sebagai pilot project pelabuhan seluruh Indonesia dalam hal digitalisasi.

Tidak itu saja, tambah Drajat, kedepan Pelabuhan Panjang akan membangun logistic center sumbagsel di Desa Lematang, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan. Untuk pembangunan itu, IPC Panjang menggandeng dua BUMN:   PTPN VII sebagai pemilik lahan dan PT Hutama Karya.

Menurutnya, soal lahan yang akan digunakan untuk logistik centre, akan menggunakan lahan PTPN VII. Ia menegaskan diakhir 2019, IPC Panjang sudah fully digital. Selanjutnya akan dikembangkan sistem yang dapat diakses melalui Android atau iOS pada semester pertama tahun 2019.

Dengan sistem ini, pelaku industri ataupun stakeholder dapat mengetahui aktivitas di pelabuhan seperti jumlah kapal yang tengah sandar atau yang tengah melakukan bongkar muat. Digitalisasi ini, tak hanya berfungsi untuk monitoring pelabuhan tapi juga menjadi gap analytic, analisa performance pelabuhan serta forecasting untuk industri di wilayah sekitar pelabuhan.

Sementara Gubernur Lampung Ridho Fichardo menegaskan akan mendukung penuh pembangunan pengembangan pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan internasional dan menempatkan Lampung sebagai salah satu poros distribusi logistik dunia.

Salah satu bentuk dukungan pemprov Lampung, kata Ridho, pihaknya telah mengirim surat kepada kementerian terkait, agar pengembangan pelabuhan ini lebih dipermudah perizinannya. (nur)