Harianmomentum.com--Chusnunia alias Nunik merupakan sosok perempuan fenomenal di Provinsi Lampung. Wanita kelahiran 12 juli 1982 itu dua kali menorehkan sejarah: sebagi bupati wanita pertama dan wakil gubernur wanita pertama di Lampung.
Sejak Lampung terbentuk sebagai provinsi pada tanggal 18 Maret 1964, belum pernah ada wanita yang menjabat sebagai gubernur maupun wakil gubernur.
Nunik merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Kiai Haji Abdul Halim dan Kholisoh. Wanita berhijab itu mengawali karier politiknya sebagi Anggota DPR RI selama dua periode, sejak tahun 2009.
Kemudian pada tahun 2015, Nunik mengundurkan dari karena maju sebagai Calon Bupati Lampung Timur berpasangan dengan Zaiful Bokhari sebagai calon wakil bupati.
Nunik dan Zaiful pun memenangkan Pemilihan Bupati (Pilbup) Lampung Timur tahun 2015. Mereka pun menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lampung timur periode 2016-2021.
Belum genap satu periode menjabat Bupati Lampung Timur, Nunik diminta untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung tahun 2018.
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung itu memutuskan maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Arinal Djunaidi. Pasangan Arinal - Nunik pun berhasil menumbangkan petahana M Ridho Ficardo - Bachtiar Basri dan dua pasang calon lainnya.
Arinal dan Nunik pun ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung dengan perolehan suara lebih dari 1.548.506.
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024 itu akan dilantik oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada Rabu (12-6). Dengan begitu, Nunik pun berhasil memecahkan rekor sebagai wanita pertama yang menjabat Wakil Gubernur Lampung.
Dalam setiap sambutannya, Nunik menyebutkan hal yang membuatnya maju sebagai calon wakil gubernur karena ingin memperjuangkan hak-hak perempuan di Lampung.
Padahal sebelumnya, Nunik mengaku, tidak tertarik untuk maju pada Pilgub 2018. Walau begitu, karena desakan dari masyarakat, akhirnya Nunik pun memutuskan untuk menjadi calon wakil gubernur.
"Memang awalnya saya tidak berniat maju. Tapi karena desakan dari masyarakat, dan saya tidak bisa lagi berkata tidak. Makanya saya maju, untuk mewakili kaum perempuan," jelas Nunik saat masa kampanye. (adw/ap)
Editor: Harian Momentum