Harianmomentum.com--Gagal panen menghantui petani padi di Pekon Tanjunganom, Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus. Ratusan hektare sawah di pekon tersebut diserang hama wereng.
Rintoko petani padi setempat mengatakan, serangan hama wereng yang merusak tanaman padi sawah itu merupakan yang pertama sejak puluhan tahun mereka mengelola sawah.
"Kejadian ini adalah yang pertama kali terjadi menimpa areal persawahan kami. Sebelumnya tidak pernah, paling hama tikus dan ulat saja yang menyerang," katanya.
Namun pada musim tanam ini, hama yang menyerang tanaman padi petani jenis wereng. "Sangat menakutkan hama wereng ini. Sekali menyerang, hampir semua tanaman padi rusak. Ada tanaman padi yang langsung kering, seperti habis kena racun rumput, " tuturnya Senin (17-6-2019) .
Rintoko menjelaskan, serangan hama wereng itu mulai terjadi saat usia tanaman sekitar 15-20 hari. Saat itu terlihat perkembangan pertumbuhan benih padi tidak sempurna, namun petani belum tahu kalau yang sedang menyerang hama wereng.
Peristiwa itu dilaporkan kepada penyuluh pertanian yang bertugas diwilayah pekon tersebut. Selanjutnya ada survei dari penyuluh, dan menyatakan bahwa yang menyerang wereng.
"Penyuluh bersama babinsa saat itu turun ke lokasi, dan penyuluh memberi bantuan obat hama, namun tetap saja hama menyebar dan hampir seluruh sawah di sini terdampak, " jelasnya.
Rintoko menerangkan, masa tanam yang terserang hama wereng ini, sebenarnya biasanya masa tidak tanam atau istirahat menanam padi. Namun tahun ini petani memutuskan langsung tanam untuk mengejar panen.
"Biasanya saat ini kita belum memulai menanam, dan siklus penanaman ini sudah berlangsung sejak dahulu. Nah tahun ini, kita mencoba langsung kembali menanam, paska panen pertama, tapi ternyata terserang hama wereng ini, " terangnya.
Rintoko berharap, pemerintah daerah membantu mengatasi permasalahan mewabahnya hama wereng ini, dengan memberikan pembinaan dan bantuan obat obatan hama, dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa pada masa mendatang.
"Kami berusaha mengejar target pemerintah, dengan menambah masa tanam, namun jika terjadi seperti ini, kami menjadi takut karena dihantui gagal panen. Bahkan ada beberapa petani sudah ingin mengubah komoditas tanaman, karena adanya hama wereng ini, " imbuhnya.
Rintoko menambahkan, dampak dari serangan hama wereng itu, sekitar 1,3 hektare tanaman padi miliknya dan keluarga besarnya gagal panen.
"Rencananya beberapa hari ini masa panen, tapi kami pesimis hasil yang didapatkan, biasanya dari 1,3 hektare sawah tersebut keluar 6-7 ton, tapi dengan wabah wereng ini, 500-600 kilogram saja sudah bagus hasilnya, " imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kabupaten Tanggamus Soni Isnaini mengatakan, hama wereng ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Kotaagung Timur, tetapi juga menyerang lahan sawah di Kecamatan Cukuhbalak.
Menurut Soni Isnaini, serangan hama wereng memang sulit dikendalikan jika sudah menyerang lahan tanaman padi, untuk mengantisipasinya harus melalui pengamatan dini dan budidaya sehat.
"Tapi kita akan memberikan pendampingan dan penyuluhan melalui petugas lapangan dimasing masing wilayah kerjanya, dalam rangka antisipasi serangan hama serupa kedepan," kata Soni Isnaini.(glh/jal).
Editor: Harian Momentum