Harianmomentum.com--Dua hari terakhir harga sejumlah komoditi bahan pangan di Kota Bandarlampung, naik drastis
Pantauan Harianmomentum.com di Pasar Induk Smep dan Pasar Induk Tamin, Selasa (16-7-2019) hampir semua harga komoditi naik. Harga cabai rawit mencapai Rp85 ribu per kilogram, dari harga semula Rp75 ribu per kilogram.
Tak hanya cabai rawit, harga cabai jengki (cabai hijau keriting) pun melonjak drastis mencapai Rp80 ribu per kilogram. Padahal dua hari sebelumnya harga cabai jengki hanya Rp60 ribu per kilogram.
Begitu juga harga kentang yang ikut naik, walaupun tidak terlalu signifikan.
Saat ini, harga kentang berkisar Rp15 ribu per kilogram dari harga semula Rp12 ribu per kilogram.
“Kenaikan harga kentang masih tergolong wajar, kalau dibanding kenaikan harga cabai,” kata Sutris (48) pedagang kentang di Pasar SMEP. Menurut dia, kentang dipasok langsung dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sedangkan untuk harga cabai merah tidak mengalami kenaikan, tetap Rp70 ribu per kilogram.
Suci Lestari (24) pedagang cabai di Pasar SMEP mengatakan, kenaikan harga cabai rawit dipicu kurangnya pasokan dari petani.
"Sekarang musim kemarau, jadi banyak petani yang tidak menanam cabai. Kemungkinan itu yang membuat pasokan cabai berkurang," kata Suci pada Harianmomentum.com.
Kenaikan komoditi bahan pangan juga terjadi di Pasar Induk Tamin, Bandarlampung.
Di pasar tersebut harga tomat yang semula dijual Rp8 ribu per kilogram, saat ini naik mencapai Rp12 ribu per kilogram. Begitu juga dengan wortel yang mencapai Rp15 ribu per kilogram. Sebelumnya harga wortel hanya Rp12 ribu per kilogram.
Untuk Harga komoditi lainnya,seperti: bawang merah, bawang putih dan bawang bombay, masih terbilang normal, tidak ada kenaikan harga. (vaw)
Editor: Harian Momentum