Harianmomentum.com--Petani cabai sejak sebulan terakhir ini sumringah. Dengan harga jual komoditas berasa pedas ini sampai Rp60 ribu per kilogram (kg), pundi-pundi keuntungan masuk kantong petani.

Seorang petani cabai di Kelurahan Waymengaku, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Suminah (39), mengaku senang dengan harga cabai pada bulan ini mengalami kenaikan.

Kenaikan harga ini, cukup drastis jika dibandingkan dengan harga capai pada musim tanam sebelumnya yang hanya Rp17 ribu per kg.

"Cukup senang, kenaikan harga cabai saat ini menguntungkan. Sebelumnya pernah merasakan kerugian dengan harga jual hanya Rp17 ribu," kata Suminah di kediamannya, Rabu (17-7-2019). 

Naiknya harga bumbu pedas sampai menembus Rp60 ribu perkilogram baru dirasakan saat ini. Sebab dari panen sebelumnya, harga capai sempat jatuh hingga Rp17 per kg dan naik hanya sampai tiga puluh ribu rupiah per kg.  

"Saya bersyukur sekali, karena dengan luas lahan tiga rantai dengan modal yang saya keluarkan tidak seberapa besar, masa panin bisa ketemu harga. Dengan harga saat ini sudah bisa mengembalikan modal dan berlipat ganda, karna sekali petik bisa mendapatkan 100 Kg, maka dari itu tinggal kalikan saja berapa perkilo harga cabai tersebut" ucapnya. 

Harga cabai yang diterima dari pembeli maupun pedagang yang datang bervairasi. Terkadang, cabai miliknya dibandrol dengan harga Rp50 ribu perkilogram. Namun,  ada juga pengepul yang berani mengambil hasil paninnya dengan harga Rp60 ribu perkilogram.

Meski demikian,  Suminah menuturkan bahwa untuk perawatan cabai dari masa taman hingga panin memerlukan tenaga ekstra.  Sebab,  cabai tidak seperti tanaman sayur-mayur lainnya. Dari pemberian obat-obatan sampai pembasmi serangga wajib dilakukan.  

"Untuk perawatannya sangat lah sulit dan harus rajin di obat karena hama seperti ulat dan lalat buah banyak sekali yang membuat tanaman menjadi rusak dan membuat petani merugi," katanya. (rsp).