Kapolda Apersiasi Keberadaan PI K9 Deteksi Satwa di Kalianda

img
Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto meninjau Pusat Instalasi K9 Deteksi Satwa, di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lamsel,

MOMENTUM, Kalianda--Sebagai pintu gerbang paling Selatan Pulau Sumatera, menjadikan Kabupaten Lampung Selatan sebagai akses utama penyelundupan satwa dilindungi ke Pulau Jawa dan sebaliknya. Terkait hal tersebut diperlukan upaya peningkatan efektifitas antisipasi aksi penyeludupan tersebut.

Demikian dikatakan Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto saat meninjau Pusat Instalasi (PI) K9 Deteksi Satwa, di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lamsel, Jumat (6-9-2019).

"Keberdaan Pusat Instalasi  (PI) K9 Deteksi Satwa ini harus dimaksimalkan untuk lebih mengefektifkan upaya pencegahan penyelundupan satwa dilindungi melalui jalur Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan," kata Kapolda didampungi Kapolres Lamsel AKBP. M Syarhan dan Pelaksana tugas (Plt) Bupati setempat Nanang Ermanto.

Kapolda juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada

lembaga Sumatera Wife Centre (SWC) dan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang telah berkontribusi aktif dalam upaya  pelestarian satwa dari ancaman kepunahan.

"Peran SWC dan JAAN, tentu sangat membantu kepolisian dalam melakukan pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelaku aksi pnyeludupan hewan dilindungi," ungkapnya.

Direktur JAAN Benvika mengatakan, bahwa JAAN, pihaknya bersama  SWC dan Widlife Conservation Society (WCS) akan terus melakukan upaya pelestarian satwa liar di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung dan Pulau Sumatera.

"Kami akan terus memaksimalkan upaya pelestarian satwa dari kepenahan yang disebabkan beberapa faktor, terutama aksi penyelundupan oleh oknum tak bertanggung jawab," kata Benvika.

Menurut dia,  aksi penyelundupan satwa liar di Indonesia menjadi yang terbanyak setelah narkoba. 

Sebab itu dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya upaya perlindungan dan pelestarian satwa langka.

Koordinator K9 Deteksi Satwa WCS IP Ahmad Faisal mengatakan, saat ini di tempat tersebut terdapat enam ekor anjing yang di atangkan langsung dari negeri Belanda.

Anjing-ajing  tersebut akan dilatih untukn lebih memperkuat daya diteksi mencegah aksi penyelundupan satwa langka," terangnya.

Pihaknya, juga bekerjasama  Karantina dan BKSDA, untuk menguji secara langsung sample seperti tulang hariamau yang dijadikan bahan latihan anjing pendeteksi di K9 tersebut.

"Tujuan kita untuk membantu pemerintah mendeteksi penyelundupan satwa liar yang bisa ditempatkan di pelabuhan dan bandara," ujarnya.

Di tempat sama, Plt Bupati Lamsel Nanang Ermanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya Pusat Instalasi K9 deteksi Satwa Lampung itu. 

"Diharapkan kedepan, selain dapat mencegah para pelaku penyelundupan satwa Liar, juga dapat mencegah kepunahan Satwa yang nantinya dapat dilihat oleh anak cucu kita," kata Nanang.  (bob)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos