MOMENTUM, Metro--Pemerintah harus mengambil langkah untuk mengurangi sampah plastik. Masyarakat diminta tak lagi menggunakan kemasan sekali pakai dan mengganti dengan yang ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan Walikoa Metro Achmad Pairin terkait dengan sampah plastik yang kini menjadi persoalan serius bagi Pemerintah Kota Metro.
"Jadi kemarin itu saya meninjau TPAS Karangrejo, Metro Utara. Di sana sudah seperti gunung tumpukan sampah. Dari gunungan sampah itu, 90 perse sampah plastik," kata Pairin, Selasa (29-10-2019).
Menurutnya, pemerintah harus mengambil langkah untuk mengurangi produksi sampah plastik di kota setempat, salah satunya dengan gerakan mengurangi sampah plastik.
Selain itu, lanjut Pairin, sampah plastik sangat merusak dan mencemari lingkungan, selain itu sampah plastik juga baru bisa terurai selama 50 tahun.
"Bayangkan jika terus menerus memproduksi sampah plastik bagaimana ke depan. Dibuang sekarang (sampah plastik), 50 tahun lagi baru bisa terurai," ujarnya.
Pairin mengimbau masyarakat Kota Metro untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
"Masyarakat dihimbau untuk mengurangi penggunaan kemasan yang sekali pakai. Begitupun dengan ASN, bisa menggunakan tumbler untuk wadah air minum," katanya lagi.
Saat ini, Pemkot Metro juga tengah mencari solusi untuk mengolah gunungan sampah di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Karangrejo yang saat ini semakin bertambah banyak. Jika tidak dicarikan solusi, TPAS Karangrejo cepat penuh.
"Lahan TPAS itu 14 hektare. Tujuh hektare sudah terpakai jadi tinggal sisanya. Kami lagi mencari solusi bagaimana mengolah sampah yang ada di TPAS itu. Karena kondisinya sudah semakin penuh," jelasnya.
Pairin menambahkan, pihaknya tengah mengkaji jika TPAS seluas tujuh hektare yang masih belum terpakai, digali untuk menimbun sampah yang saat ini sudah menggunung. Dan lahan timbunan tersebut digunakan untuk penghijauan.
"Ya itu yang kami pelajari. Kami gali tanah di lahan TPAS yang belum terpakai itu untuk menimbun sampah di lahan yang sudah digunakan ini. Ditimbunya sekitar 50 cm, lalu ditanami pohon untuk penghijauan. Nah bekas galian tanah itu nanti digunakan untuk TPAS, itu bisa digunakan sekitar 30 tahun," imbuhnya. (pie).
Editor: Harian Momentum