Di Lampung Timur, Ditemukan Balita Stunting di 15 Desa

img
Nur Syamsu. Foto. Rif.

MOMENTUM, Sukadana--Pemerintah Lampung Timur (Lamtim) berkomitmen menunrunkan angka stunting atau bayi kekurangan gizi kronis. 

Pernyataan itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lamtim Nur Syamsu saat mewakili Bupati Zaiful Bokhari pada acara Germas di Desa Pakuanaji Kecamatan Sukadana.

Menurut dia, ada beberapa wilayah di Lamtim yang angka stuntingnya cukup tinggi. Ditemukan balita (bayi di bawah lima tahun) yang menderita stunting yang tersebar di 15 desa. Namun tidak disebutkan jumlah anak yang stunting.

"Kami selalu berupaya menuntaskan masalah stunting di kabupaten Lampung Timur," ujar Nur Syamsu, Sabtu (16-11-2019).

Nur Syamsu menambahkan, isu stunting saat ini menjadi hal serius untuk diantisipasi bersama. Karena stunting akan berakibat pada menurunnya kualitas SDM generasi penerus bangsa.

Stunting adalah kondisi anak kekurangan gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu di posyandu antara lain, pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, penyuluhan asi ekslusif 0-6 bulan tanpa makanan tambahan.

Dalam Germas juga berlangsung penandatanganan komitmen bersama penurunan stunting, Open Defecation Free (ODF)  atau tidak buang air di sembarang tempat, dan pengurangan sampah plastik dengan cara pembagian Tumbler bagi peserta senam, serta santunan yatim piatu kepada 90 orang. (rif).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos