MOMENTUM, Bandarlampung--Mahasiswa jurusan manajemen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dikenalkan tentang tatakelola perusahaan.
Pengenalan tersebut juga terdapat dalam mata kuliah kunjungan industri mahasiswa jurusan manajemen IIB Darmajaya. Beberapa perusahaan multi nasional, BUMN, perhotelan hingga perbankan menjadi tempat kunjungan industri sekitar 254 mahasiswa yang terbagi dalam 64 kelompok.
Ketua Pelaksana Kunjungan Industri, Betty Magadalena, S.Pd., M.M. mengatakan kunjungan industri bertujuan memperluas dan membuka wawasan mahasiswa terhadap lingkungan kerja. “Memberi gambaran dunia kerja dan dunia industri,” ungkapnya.
Menurutnya, mahasiswa mendapatkan manfaat dengan melihat langsung tata kelola perusahaan. “Melihat secara langsung proses bisnis dan produksi perusahaan dan dapat mempraktikannya ketika telah bekerja nantinya,” ujarnya.
Sementara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr. Faurani I Santi Singagerda, M.Sc., berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kunjungan industri dengan sebaik-baiknya. “Era Revolusi Industri 4.0, mahasiswa lebih banyak melihat dunia luar dan mengurangi pembelajaran di kelas,” ungkapnya.
Dengan mengunjungi perusahaan, perbankan, dan perhotelan dapat menambah wawasannya baik dalam manajemen sumberdaya manusia maupun manajemen keuangan.”Kampus juga selalu bersinergi kepada stakeholder dalam memenuhi pasar kerja dengan mengenalkan calon lulusannya,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Riset IIB Darmajaya, Dr. RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., menerangkan kunjungan industri di negara Jepang dilakukan mahasiswa sekali dalam setiap semester. “Mahasiswa perlu menengok perusahaan untuk melihat real sistemnya agar lebih up to date dengan permasalahan di lapangan,” ungkapnya.
Doktor lulusan Jepang ini juga meminta agar mahasiswa dapat mengikuti dengan baik kunjungan industri ke beberapa perusahaan. “Mahasiswa dapat melihat bagaimana proses bisnis, pengadaan role material, distribusi, dan logistik yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami,” tandasnya.(rls)
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum