Proyek Menara Masjid Bermasalah

img
Pembangunan menara Masjid Alfurqon Bandarlampung setinggi 114 Meter yang diduga bermasalah. foto Agung DW

MOMENTUM, Bandarlampung-- Proyek pembangunan menara masjid Al Furqon senilai Rp29 miliar di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung diduga bermasalah.

Hingga April 2020, menara setinggi 114 meter itu belum bisa diakses oleh masyarakat umum. Penyebabnya, proyek yang dikerjakan PT Zsazsa Abadi Mandiri itu belum juga selesai.

Padahal kontrak pembangunan menara lanjutan tahap II dan III di tahun 2019 itu sudah selesai pada Desember 2019. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, bangunan menara megah yang dibiayai melalui APBD Kota Bandarlampung itu masih dikelilingi pagar seng. Bahkan, lift baru dipasang pada awal Maret 2020.

Saat dikonfirmasi, pengurus Masjid Alfurqon, Sahrulsyah membenarkan bahwa pembangunan menara tersebut masih belum selesai.

Menurut Sahrulsyah, hingga kini menara tersebut belum dipasang pagar keliling. Sehingga, hingga kini belum ada serah terima dengan pihak pengurus masjid.

"Sampai sekarang kita belum serah terima. Kuncinya masih di kontraktornya mungkin. Karena memang belum selesai juga," terangnya.

Dia mengaku belum pernah masuk ke menara tersebut karena memang belum selesai dikerjakan. Menurut informasi yang dia peroleh dari kontraktor, lift menara juga baru selesai dipasang dan masih tahap uji coba.

"Pemasangan liftnya sekitar awal Maret. Tapi belum bisa dipakai. Karena masih dalam uji coba katanya," pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas PU Bandarlampung Iwan Gunawan dan Kabid Cipta Karya Supardi belum berhasil dikonfirmasi. Berulangkali dihubungi ke nomor ponselnya tapi tidak diangkat. 

Diketahui, proyek menara masjid itu mulai dibangun oleh PT. Bentang Kharisma Karya tahun 2017 dengan pagu anggaran Rp10 miliar. 

Kemudian dilanjutkan pada tahun 2018 dengan anggaran Rp8 miliar yang dikerjakan PT. Karya Kamefada Wijaya Indonesia.

Ditahun 2019, pembangunan tahap II senilai Rp6,5 miliar dan tahap III senilai Rp4,5 miliar dikerjakan oleh PT Zsazsa Abadi Mandiri. Total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp29 miliar. 

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Andi Panjaitan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos