MOMENTUM, Menggala--Narapidana atau warga binaan yang dirumahkan bisa ditarik kembali jika tidak mematuhi aturan dan bekerja sama dengan petugas.

Hal itu ditegaskan Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kotabumi, Lampung Utara, Welli, Jumat (3-4-2020), saat memberikan pengarahan kepada 59 narapidana Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Menggala, Tulangbawang, yang mendapatkan asimilasi atau dirumahkan.

Welli menerangkan, asimilasi diberikan kepada narapidana berdasarkan keputusan Menkum dan HAM Nomor 19 Tahun 2020 tentang Asimilasi untuk Warga Binaan untk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di lingkungan rutan.

Narapidana yang memperoleh asimilasi, jika dalam waktu tertentu tidak melaporkan keberadaannya, kata dia, "Kita akan menyampaikan ke polsek atau polres terdekat".

Pengawasan narapidana yang dirumahkan akan dilakukan menggunakan media daring atau melalui telepon. "Teknis pemantauan yang dilakukan dengan cara dibuatkan group WhatsApp yang berisikan warga binaan. Mereka akan dihubungi via WA atau via telphone seminggu atau satu bulan sekali," ujar dia.

Dia mengingatkan, narapidana Rutan Klas ll B Menggala yang mendapatkan asimilasi agar tetap berada di rumah dan mengisolasi diri.

"Kalian yang mendapatkan asimilasi bukan berarti bebas keluyuran, nongkrong di warung kopi. Tapi kalian tetap dalam pengawasan kami dan diminta kooperatif dalam melaporkan lokasi kalian di luar. Kami ingin memastikan kalau kalian benar benar berada di rumah, karena kalian dinrumahkan bertujuan agar kalian dapat terbebas dari penularan virus covid-19," katanya.

Kepala Rutan Klas ll B Menggala Gowim Mahali menuturkan, terdapat 66 narapidana yang mendapatkan asimilasi. 

"Total ada 66, Rabu 1 April kemarin ada tujuh orang. Sementara hari ini ada 59 orang warga binaan yang mendapatkan asimilasi dan dipulangkan ke rumah," katanya.(*).

Laporan: Abdul Rahman.

Editor: M Furqon.