MOMENTUM, Bandarlampung--Pembangunan flyover (jembatan layang) di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kedaton, menyebabkan kemacetan.
Berdasarkan pantauan harianmomentum.com, Senin (15-6-2020), kemacetan arus lalu lintas pada jam sibuk yang mencapai sekitar 100 meter lebih.
Hal itu diperparah dengan adanya pertemuan kendaraan menuju Jalan Sultan Agung dari arah Kecamatan Rajabasa dan Tanjungkarang.
Kemudian, alat berat yang beroperasi di tepi jalan, membuat pengendara memperlambat laju kendaraannya.
Pengendara yang sedang melintas, Rio mengeluhkan kemacetan panjang sehingga mengakibatkan keterlambatan sampai tujuan.
"Biasanya saya dari Rajabasa ke Wayhalim hanya sepuluh menit. Adanya kemacetan ini otomatis membuat jarak tempuh semakin lama," kata Rio saat mengalami kemacetan di Jalan Sultan Agung.
Hal senada disampaikan Supri pengendara lainnya. Dia mengatakan adanya alat berat yang beroperasi di tepi Jalan Sultan Agung membuat badan jalan menjadi sempit.
"Terkadang, kendaraan dari arah Rajabasa dan Tanjungkarang yang akan menuju Jalan Sultan Agung diberhentikan sebentar oleh para pekerja, karena alat berat tersebut memutar arah. Otomatis bagian pengeruknya menutupi bagian jalan," jelas Supri.
Menurut dia, kemacetan itu akan berlangsung lama. Karena saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung baru memulai pengerjaan pembangunan flyover.
"Belum lagi saat pembangunan tembok flyover. Dapat dipastikan badan jalan akan menyempit sehingga menambah kemacetan lebih parah," sebutnya.
Sementara, Santi pengendara yang juga warga Tanjungsenang mengatakan, setiap harinya harus melewati Jalan Sultan Agung.
"Saya kalau mau berangkat dan pulang kerja pasti lewat jalanan ini (Sultan Agung, red). Kalau macet seperti ini mau tidak mau harus mencari jalan alternatif agar tidak terlambat," kata Santi.
Menurut dia, jika dipaksakan melewati jalanan tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan dalam menjalankan aktivitasnya.
"Kalau macet gini sudah pasti telat sampai tempat kerja dan pulang ke rumah," singkatnya.(**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum