MOMENTUM, Bandarlampung--PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen menjaga keharmohisan masyarakat di sekitar wilayah stasiun gas (offtake station) PGN.
Oleh karena itu, PGN menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat maupun perusahaan. Salah satunya, PGN menyalurkan CSR untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa binaan PGN.
Program tersebut, menurut Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, bertujuan menciptakan masyarakat yang unggul dan berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya. Sehingga mereka dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
“PGN ingin mendorong kemajuan desa-desa di sekitar wilayah operasi, tak harus selalu bidang energi. Kami membantu meraih peluang-peluang ekonomi yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Rata-rata UMKM yang berada di desa binaan PGN, bergerak pada bidang makanan siap saji dan kebutuhan pokok,” ujar Rachmat melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Sabtu (27-6-2020).
Beberapa desa binaan PGN yang berhasil mendirikan UMKM, dia menyebutkan, BUMDES Pagardewa di Muaraenim, Sumatera Selatan, memiliki UMKM 'Jaya Mubarok' yang memproduksi keripik tempe.
Kemudian, BUMDES Sabar Subur di Telukterate Banten, memiliki UMKM Kampung Kebarosan yang memproduksi kripik singkong dan Kampung Lelengkong yang memproduksi keripik singkong serta bawang goreng.
Ketiga, KPKM Tembesi Tower di Batam, memiliki UMKM Mekarsari, Gundap Bahagia, Mekarsari Gundap, Mandiri Jaya, Lance Seroja. Di desa ini, UMKM program kemitraan PGN memproduksi aneka kue kering, keripik, kerupuk ikan, kerupuk ubi, kerupuk ongong, dan warung makan.
Keempat, BUMDES Tri Daya, Minosari Prima, Labuhanmaringgai Lampung Timur. Memiliki 20 UMKM yang bergerak pada usaha warung makan, warung sembako, pembuatan kue kering, dan perdagangan di pasar tradisional
“Implementasi Program Desa Binaan dilakukan di desa-desa, berada di sekitar empat offtake station (stasiun) gas PGN," katanya.
Keempat stasiun penerimaan gas itu merupakan objek vital nasional, yaitu Offtake Station Bojonegara di Kabupaten Serang Provinsi Banten, Offtake Station Pagardewa di Kabupaten Muaraenim Provinsi Sumatera Selatan, Offtake Station Labuhanmaringgai di Kabupaten Lampung Timur, dan Offtake Station Panaran di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut dia, stasiun gas memiliki peranan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan energi di Indonesia, sehingga PGN wajib menjaga keharmonisan dengan masyarakat setempat.
Peran serta aktif dari PGN ini, kata Rachmat, diharapkan mampu mewujudkan kehandalan operasional perusahaan sekaligus masyarakat sekitar offtake station yang mandiri dan berdaya saing.
Rachmat juga berharap, UMKM-UMKM di Desa Binaan dapat terus berkembang, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dari program kemitraan UMKM ini, bisa memberdayakan kurang lebih 143 orang. Apabila semakin berkembang, maka dapat mengurangi pengangguran di desa-desa tersebut,” harap Rachmat.
Melalui program-program Corporate Social Responsibility (PGN), khususnya Community Involvement and Development, PGN senantiasa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan senantiasa meningkatkan kualitas kinerja agar bisa membantu mengembangkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
"Program sosial-ekonomi lainnya diantaranya Koperasi Desa Petani Karet di Pagardewa, yang kami rasa penting untuk meringankan masyarakat dalam memperoleh modal usaha secara mandiri dari hasil gotong royong sesama masyarakat, termasuk dalam hal pemasaran.
PGN memfasilitasi koperasi tersebut untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan karet berskala nasional. Selanjutnya, program ekonomi kreatif berguna agar masyarakat memunculkan ide-ide baru yang dapat dimanfaatkan bersama,” jelas Rachmat.
Selain itu, CSR PGN juga turut berpartisipasi dalam menyalurkan energi baiknya ke berbagai sektor yaitu bantuan korban bencana alam dan non alam seperti pandemi Covid19, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana ataupun sarana umum, bantuan sarana ibadah, serta bantuan pelestarian alam dan bantuan untuk Pengentasan Kemiskinan.
“Selama tahun 2019, nilai CSR telah disalurkan PGN mencapai Rp89,44 miliar. Misi sosial juga menjadi komitmen PGN sebagai perusahaan. Masyarakat menjadi bagian penting dari kemajuan PGN, karena salah satu penyebab perkembangan kami adalah dengan adanya dukungan dari masyarakat. Melalui program sosial, segala keberhasilan PGN bisa memberikan efek positif bagi masyarakat luas secara langsung meski di luar kegiatan bisnis utama kami,” paparnya Rachmat.
PGN yakin bahwa berkembangnya perusahaan, juga dapat dilihat dari seberapa maju masyarakat di wilayah sekitar operasi perusahaan. PGN akan terus berkontribusi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, dalam rangka memajukan dan membangun Indonesia, baik dengan menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan, maupun melalui pelaksanaan program CSR-nya.
Rachmat menjelaskan, dalam pelaksanaannya, PGN berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional PGN. Program-program PGN tidak sekadar memberikan donasi saja, melainkan juga menyusun roadmap CSR dalam melaksanakan program yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. (*).
Laporan: Ira/Rls.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum