MOMENTUM, Jatiagung--Pihak kepolisian masih terus menyelidiki pelaku pembuangan bayi perempuan di Desa Karangsari, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
"Masih terus diusut oleh pihak Polse Jatiagung. Kalau bayinya sekarang sudah dibawa ke dinas sosial kabupaten," kata Kepala Desa Karangsari Romsi pada Harianmomentum.com, Jumat (18-9-2020).
Menurut Romsi, aparat desa sempat kewalahan meladeni banyaknya warga yang akan mengadopsi bayi tersebut.
"Sejak ditemukan Selasa malam lalu, berdasarkan data kami sudah lebih dua ratus orang yang mengajukan untuk mengadopsi bayi perempuan itu," tuturnya.
Warga yang mengajukan adopsi itu bukan, hanya berasal dari Desa Karangsari dan sekitarnya, tapi juga dari luar Provinsi Lampung.
"Banyak yang datang langsung. Ada juga lewat telepon dari Palembang dan Jambi yang mau adopsi. Tapi kita tidak punya kewenangan, makanya bayi itu kita serahkan ke dinas sosial," terangnya.
Bayi perempuan tersebut pertama kali ditemukan seorang warga Desa Karangsari pada Selasa 15 September 2020, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Yang pertama kali menemukan itu pak Basuki warga sini. Saat itu karena lapar, pak Basuki pergi ke dapur rumah untuk mengambil makanan. Tapi sampai dapur, dia mendengar tangis bayi, dari arah belakang rumahnya, tidak jauh dari kantor balai desa," tutur Romsi.
Selanjutnya, Basuki langsung ke luar rumah mencari asal suara tangis bayi itu. Setelah dicari, bayi ditemukan tergeletak di bawah pohon alpukat. Kemudian, dia langsung melapor ke aparat desa dan diteruskan ke Polsek Jatiagung.
"Saat ditemukan, masih ada tali pusarnya. Sepertinya baru saja dilahirkan. Lalu ditinggalkan oleh ibunya," kata Romsi.
Selanjutnya, pihak kepolisian bersam aparat desa, membawa bayi perempuan itu ke bidan desa setempat.
"Langsung dibawa ke rumah bidan desa. Bayinya dalam kondisi sehat. Kata bidan, berat badan bayi itu 2,5 kiligram dan panjang 46 centimeter," ungkapnya. (**)
Laporan/Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum