Sumur Diduga Tercemar Limbah, DLH Sarankan Warga Lakukan Uji Laboratorium

img
Rumah Sakit Permata Hati Kota Metro

MOMENTUM, Metro--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro menyarankan warga RT/RW 001/001 Kelurahan Yosorejo melakukan uji lab pada air sumur yang diduga tercemar limbah Rumah Sakit Permata Hati.

"Air sumur warga di sekitar rumah sakit itu kan diduga tercemar limbah. Nah, silahkan warga atau pihak rumah sakit melakukan uji lab untuk memastikan apakah benar tercemar limbah Rumah Sakit Permata Hati itu atau tidak," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro Ansori, Rabu (23-9-2020).

Menurut Ansori, selain menyampaikan masalah dugaan pencemaran tersebut, warga juga mempertanyakan mekanisme pengelolaan limbah di Rumah Sakit Permata Hati.

"Benar kami sudah cek ke lokasi. Tapi kami tidak membawa sempel air sumur, karena kami tidak ada biaya uji lab-nya. Makanya kami sarankan warga untuk melakukan uji lab," terangnya.

Dia menyarankan warga dan pihak rumah sakit Permata Hati untuk melakukan musyawarah terkait masalah tersebut.

"Kamikan hanya penengah saja. Silahkan diselesaikan secara musyarawarah. Semua pasti ada jalan keluarnya," pintanya.

Terpisah, Ketua RT 001 RW001 Kelurahan Yosorejo Sugi membantah, dituding  melangkahi warga dalam proses pembuatan izin lingkungan pendirian rumah sakit tersebut. 

"Kenapa kok ada bahasa melewati atau meloncati warga. Tidak benar itu, karena yang keliling saat proses izin lingkungan itu pak Heri security Rumah Sakit Permata Hati. Kalau saya yang diminta, pasti saya keliling ke rumah warga. Tidak ada yang dilewati," bantahnya.

Baca juga: Air Sumur Warga Diduga Tercemar Limbah RS Permata Hati

Dia menyesalkan sikap warga yang tidk lebih dahulu mengajak aparat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami kan ada LPM, gunanya untuk ,usyawarah. Kalau benar sumur warga tercemar, ya panggil dulu dinas terkait untuk mengecek," kata Sugi. 

Menurut dia, warga setempat menuntut hak atas keberadaan rumah sakit Permata Hati yang berdiri di sekitar lingkungan perumahan warga.

"Tuntutan ini ada dua macam. Pertama limbah itu sudah pasti. Lalu kedua, warga sekitar rumah sakit mendapatkan pekerjaan sesuai bidang masing-masing dan pihak rumah sakit melengkapi izin yang baru dari rumah sakit bersalin yang kini menjadi rumah sakit umum," pintanya.

Pihak Rumah Sakit Permata Hati masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. "Silahkan tinggalkan nomor telepon mas. Nanti dihubungi kalau mas Bagas-nya sudah dateng," kata Heri Security Rumah Sakit Permata Hati H kepada Harianmomentum.com. (**)

Laporan: Adipati Opei/Rio

Editor: Munizar






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos