Calon Bupati Pesawaran Nasir Diberhentikan dari Anggota PDI-P

img
SK Pemberhentian M Nasir dari PDIP. Foto. Rifat.

MOMENTUM, Gedongtataan--M Nasir diberhentikan dari anggota PDI Perjuangan. Penghentian ini dampak dari keikutsertaan Nasir sebagai calon bupati dalam pemiilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Psawaran pada 2020.

Sebelumnya, Nasir merupakan kader partai besutan Megawati Sukarnoputri. Dia menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran sekaligus Ketua DPRD setempat.

Pemberhentian Nasir tersebut disampaikan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Lampung, Mingrum Gumay di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Pesawaran, di Gedongtataan, Jumat (25-9-2929).

Pemberhentian Nasir teruang dalam SK DPP PDIP Nomor: 50/KPTS/DPP/VIII/2020 yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, tertanggal 31 Agustus 2020.

Dalam SK tertulis bahwa DPP PDIP memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada M. Nasir dari keanggotaannya di PDIP.

"Terhitung sejak SK itu ditetapkan, beliau (M. Nasir-red) sudah tidak diperbolehkan lagi untuk melakukan kegiatan, ataupun menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan PDIP," kata Mingrum Gumay.

Menuru dia, Nasir sudah bukan lagi kader PDIP dan dilarang untuk memakai atribut partai dalam kesempatan apapun.

"Beliau bukan lagi kader PDIP, dan dilarang memakai atribut partai, dilarang melakukan kegiatan mengatasnamakan PDI Perjuangan," tegas dia.

Sementara itu Ketua DPD PDIP Lampung Sudin, mengatakan kepada kadernya untuk dapat tegak lurus mengikuti instruksi dari ketua umum partai.

"Kita adalah partai kader, jadi apa yang telah menjadi keputusan DPP maka wajib kita ikuti, Kolonel Marzuki adalah kader partai yang banyak membantu PDIP," kata dia.

Ia juga menegaskan agar para kader dapat menentukan sikap, mendukung keputusan yang telah ditetapkan DPP.

"Sebagai orang Lampung kita harus dapat menentukan sikap dengan tegas, berani dalam mengambil sikap, kalau tidak cocok ya sudah keluar, mundur dari partai," tegas Sudin.

"Yang penting apa yang diperintahkan oleh ibu Ketum harus dijalankan, siapapun yang berkianat terhadap ibu ketum keok nasipnya. Ayo berjuang bersama, jangan pernah jadi penghianat, kami PDIP tidak pernah menzolimi siapapun," tutupnya.

Laporan: Rifat Arif

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos