MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Festival Kehutanan di Hotel Sheraton Bandarlampung, Senin (2-11-2020). Kegiatan ini berlangsung hingga 5 November mendatang.
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal mengharapkan rakor kehutanan menghasilkan inovasi berbagai progam yang menjadi solusi berbagai persoalan kehutanan.
"Saya harap bisa meluncurkan inovasi progam kehutanan supaya menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah," katanya.
Gubernur juga mengimbau para kepala Dinas Kehutanan paham persoalan hutan di wilayahnya. Dengan cara meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri.
"Para kepala dinas harus memiliki jiwa rimbawa. Rimbawa dimaksudkan adalah harus rela mati untuk menjaga hutan agar tetap kelestarian hutan terjaga," ungkapnya.
Dia mengajak pemerintah daerah dan pusat bersinergi menjaga empat jenis hutan. Hutan nasional, hutan konservasi, hutan produksi, dan hutan lindung
Hutan yang terjaga dan pemanfaatannya baik, kata dia, Lampung akan berjaya karena hutan tidak rusak dan rakyat sekitar kawasan meningkat pendapatan ekonominya.
Sementara, Kepala Dinas Kehutanan Yanyan Lampung Ruchyansah menjelaskan rangakain acara festival. Yakni, Rakor Kehutanan, Festival Ageofesty, Pelatihan Mitigasi Perubahan Iklim, dan Tes Tour Wana Wisata.
Tujuan Festival Kehutanan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, promosi produk kehutanan dan wisata yang berbasis agroforestri. Serta berdiskusi dengan para akademisi, pengelola, perusahaan, dan pemerintah, kata dia.
Menurut Yanyan, perambahan hutan di Provinsi Lampung masih terus terjadi, ilegal logging, perburuan satwa dan fauna dilindungi. Ditambah, belum memaksimalkan pemanfaatan wisata di kehutanan, dan masih ada konflik satwa dan manusia.
Festival Kehutanan ini mendorong lahir solusi permasalahan terkait kehutanan dengan berdiskusi berbagai pihak. Seperti ide solusi pembangunan hutan berbasis agroferesty yang bisa menjaga kondisi air, tanah, dan isi hutan. Serta membuat masyarakat sekitar kawasan dapat meningkat pendapatan ekonominya, ungkapnya.
Terakhir, Yanyan mengapresiasi pihak-pihak yang ikut menyukseskan Festival Kehutunan. Antara lain, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Kolaborasi (Ruko) dan Rainforest Alliance serta didukung oleh Rumah Belajar, IIBF, Komunitas Tangan Di Atas, Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia (Persaki) DPD Lampung, IKA SKMA dan IKA Forest Ranger. (*)
Laporan: Alfanny
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum