MOMENTUM, Menggala--Tinggal beberapa hari lagi, perjalanan Bajo genap satu tahun. Berangkat dari Kalimantan Utara pada 10 Januari 2020, dia bertekad keliling Indonesia dengan menggowes sepeda ontel.
Setelah bersepeda melintasi sejumlah pulau di Indonesia, pada Rabu 30 Desember 2020, Mbah Bejo--sapaan akrabnya, tiba di Kantor Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung.
Tekadnya yang kuat terhadap Indonesia yang kaya dengan beragam budaya warisan nenek moyang, membuat Bejo bersemangat dan pantang menyerah untuk bisa bersilaturahmi dengan berbagai suku bangsa yang ada di nusantara. Meski hanya bermodal seadanya dan mengendarai ontel tua.
"Misi saya keliling Indonesia agar bisa bersilaturahmi dengan seluruh komunitas suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia," katanya kepada harianmomentum.com, Rabu (30-12-2020).
Bejo ingin melestarikan kekayaan budaya warisan nenek moyang. "Jangan sampai kekayaan budaya luhur yang dimiliki bangsa Indonesia sampai hilang, tidak dikenal lagi oleh generasi penerus," ujarnya. Dia berharap, kegiatan yang dilaukan menjadi momen untuk lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia.
Semangatnya yang besar untuk berkeliling Indonesia, membuat Bejo mengabaikan segala rintangan yang dihadapi dalam perjalanan. "Panas, hujan, selagi masih kuat, saya jalan terus. Kalau capek dan ingin istirahat, ya berhenti di mana saja," akunya.
Bahkan, saat Indonesia digoncang pandemi Covid-19, tidak membuat dia patah semangat dalam menggapai tujuan akhirnya, meginjakkan kaki di Merauke.
Mengawali perjalanan dari Kalimantan Utara, Bejo bersepeda menuju Makassar, kemudian ke Ambon. Rencananya melanjutkan perjalanan ke Papua, dibatalkan. Alasannya, pulau paling timur Indonesia itu kondisi keamannya kurang mendukung untuk bertualang.
"Dari Ambon saya naik kapal ke Surabaya dengan menumpang kapal Pelni. Tiba di Tanjungperak, Surabaya. Setelah bertemu dengan masyarakat di Jawa Timur, saya terus berjalan hingga akhirnya sampai Merak, ujung Pulau Jawa," jelasnya.
Kemudian, dari Merak ia menyeberang naik kapal ferry dan tiba di Bandarlampung dan akhirnya tiba di Menggala. "Alhmdulilah, saya sampai di sini. Banyak lika-likunya. Namanya naik sepeda. Apalagi sepeda saya hanya satu gigi sehingga kalau lewat tanjakan saya enggak mampu mengayuh. Akhirnya saya dorong. Walaupun jalan sendiri, tapi dukungan kawan-kawan komunitas, luar biasa," katanya.
Kini, Bejo ingin beristirahat sejenak di Menggala, sebelum melanjutkan perjalan menuju Sumatera Selata dan terus hingga Banda Aceh. "Target akhirnya, sampai Merauke," katanya. (*)
Laporan: Abdul Rohman
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum