MOMENTUM, Tanjungbintang--Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjungbintang, Kamis (5-2-2021).
Dihadiri Manajer PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Kedaton Rusman Ali, Sekda Lamsel Thamrin, Camat Tanjungbintang Hendri Hatta, para kades se-Kecamatan Tanjungbintang, dan para tokoh setempat.
Bupati mengaku prihatin dengan desa yang berbatasan dengan Kota Bandarlampung itu karena tidak memiliki kantor sendiri. Ia mendapat laporan, kantor dan balai desa yang selama ini digunakan adalah sewa pakai.
“Saya heran desa yang konon lahir tahun 1908, ini kantor desanya nyewa. Kemarin saya dapat surat tembusan bahwa kantor desa diusir sama pemiliknya," katanya.
Karena itu, Nanang menyampaikan terima kasih kepada PTPN VII dan seluruh aparat Desa Sabahbalau yang bekerja sama mewujudkan Desa Sabahbalau memiliki kantor desa.
Terkait lahan yang digunakan, Rusman mengatakan, secara prinsip PTPN VII mendukung program pemerintah, terutama di desa sekitar kebun. Prinsipnya, PTPN VII maupun pemerintahan desa sepakat melaksanakan sesuai ketentuan.
“Pada prinsipnya, PTPN VII membuka diri bekerjasama dengan pemerintah daerah, yang terpenting mekanisme dan ketentuan kita penuhi," katanya.
Tentang luas dan lokasinya masih dalam evaluasi. Demikian juga dengan opsi izin pemanfaatan aset lahan nonproduktif yang dikeluarkan PTPN VII. Apakah dengan pola sewa pakai atau pola lainnya yang tercantum dalam Permen BUMN masih akan dikaji lebih lanjut.
Untuk itu, Rusman minta kepada pihak desa untuk bersabar dan mengikuti prosedur yang berlaku. Manajemen PTPN VII berkomitmen untuk tetap mendukung program-program pemerintah daerah, tetapi jangan sampai ada penyimpangan terhadap pemenuhan aspek legal , agar terhindar dari implikasi hukum, sehingga tetap terjaga relasi harmonis antara PTPN VII dengan stakeholder.
“Saya pastikan lagi, PTPN VII akan tetap mendukung, tetapi harap semua bersabar dan menjalankan proses sesuai dengan aspek legalitas yang berlaku. Sebab, ini berdampak untuk jangka panjang. Kita harus menyikapinya dengan lebih bijak,” kata dia. (**)
Editor: Nurjanah/Rls.
Editor: Harian Momentum