MOMENTUM, Bandarlampung--Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Provinsi Lampung terancam pecah.
Sebab, persoalan musyawarah cabang (Muscab) yang terjadi di beberapa daerah berpotensi mempengaruhi loyalitas kader dan pengurus partai.
Hal itu dikatakan pengamat politik yang juga akademisi asal Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan, Senin (15-3-2021).
Menurut dia, jika konflik tersebut tidak mampu ditanggulangi oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Lampung, akan berakibat buruk bagi citra partai.
Konflik di tubuh PKB berawal dari penunjukan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang dianggap mengesampingkan aspirasi kader.
Seperti di Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran serta beberapa wilayah lainnya.
Dedy mengatakan, partai yang dinamis itu penting. Supaya terbangun atmosfer demokrasi yang sehat dan tetap berenergi.
“Sebab kalau ada dinamika, seperti perbedaan pendapat, atau konflik sekalipun, kalau bisa dimenets (dikendalikan) dengan bagus, aspirasi tidak akan tersumbat,” kata Dedy.
Dalam menyikapi polemik tersebut, saran Dedy, seharusnya DPW PKB Lampung bisa melakukan pembinaan, menjembatani agar perbedaan pendapat di antara kader tingkat bawah bisa dimediasikan.
Kalau tidak, akan menyebabkan perpecahan. Bahkan berbahaya kalau sampai timbul boikot, kader lari dari partai, bahkan apatis terhadap partai.
“Polemik seperti ini harus dievaluasi oleh pimpinan provinsi, karena terjadi di berbagai daerah. Maka ini persoalan serius,” ujarnya.
Meski demikian, sambung Dedy, peristiwa yang melanda PKB Lampung tersebut harus dipahami sebagai dinamika.
“Namun di satu sisi sebagai evaluasi manajemen partai secara internal, baik dari provinsi, daerah kabupaten/kota, hingga kecamatan,” sambungnya.
Lebih lanjut Dedy mengatakan, untuk PKB sebagai partai yang sudah tua, harusnya sudah tidak berkutat dalam persolan internal lagi. Sebab polemik semacam itu biasanya menimpa partai yang masih muda atau baru.
“Peristiwa ini menggambarkan bahwa proses konsolidasi dan pembinaan tidak berjalan optimal karena masih memunculkan masalah,” ujarnya.
Masalah yang kini muncul, bukan hanya berakibat buruk di masasekarang. Tapi efeknya bisa dalam jangka panjang.
“Nanti bisa berdampak pada kinerja partai dan implikasi jangka panjangnya bisa berdampak pada pemilu,” ujarnya.
Baca juga: Polemik PKB di Lampung Meluas, Matrohupi Siap Layangkan Petisi
Terkait polemik yang terjadi pasca gelaran muscab pada 6 Maret 2021 itu, Ketua DPW PKB Lampung Cusnunia enggan berkomentar.
Sempat disambangi awak media di Kantor DPW PKB setempat, namun wanita berhijab yang akrab disapa Nunik itu lebih memilih diam, dan berlalu meninggalkan wartawan yang hendak konfirmasi.
Beberapa petinggi PKB di provinsi setempatpun lebih memilih no comment (tidak komentar).(**)
Laporan: Agung Chandra Widi
Editor: Andi Panjaitan
Editor: Harian Momentum