MOMENTUM, Bandarlampung--Indonesia Marketing Association (IMA) kembali menggelar Webinar Series yang berbicara mengenai Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kegiatan ini dihadiri oleh 750 peserta dari berbagai undangan asosiasi jasa keuangan seluruh Indonesia pada Senin, 29 Maret 2021.
Sebelumnya IMA telah sukses menyelenggarakan Webinar Series tentang literasi keuangan dan perlindungan konsumen di era digital pada November 2020 lalu.
Kali ini, IMA menyelenggarakan webinar bertajuk “Meningkatkan Daya Saing UKM di 2021” yang dibuka oleh Drs. Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM, Hermawan Kartajaya, Honorary Founding Chairman of IMA, pengurus IMA Pusat dan chapter serta seluruh member dan para pelaku usaha muda. Di masa pandemi ini, korelasi antara UKM, konsumen dan perekonomian sangat erat. Selama beberapa waktu terakhir, UKM digadang menjadi penyelamat perekonomian khususnya bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Menteri Koperasi dan UKM Drs. Teten Masduki mengapresiasi upaya IMA untuk menyelenggarakan webinar ini karena hal ini sangat bermanfaat bagi UMKM yang hadir, apalagi jumlahnya lebih dari 600 UMKM sebagai peserta webinar. Dukungan dari berbagai pihak perlu diberikan kepada UMKM untuk mencapai berbagai akses, termasuk akses pasar, akses keuangan dan akses teknologi.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pandemi juga membuka peluang bagi pelaku UKM melakukan transformasi digital. Terlebih potensi ekonomi digital Indonesia yang cukup besar. Pada tahun 2025, diperkirakan nilainya mencapai US$ 124 miliar atau setara dengan Rp 1.748 triliun. Pemerintah pun terus berupaya membuat UKM dalam negeri naik kelas.
Lebih lanjut, Teten menjelaskan, saat ini sudah ada 12 juta UKM yang telah masuk ke platform marketplace online. Pemerintah menargetkan tahun ini terdapat 30 juta UKM yang masuk ke ranah online dan dapat melakukan ekspor melalui platform digital.
“Di tengah pandemi COVID-19, pemasaran UKM tidak dapat dipisahkan dari digitalisasi. Untuk itu, kami mengajak IMA untuk bersinergi bersama pemerintah dalam mendukung UKM naik kelas dan mendorong para pelaku UKM dapat menguasai pasar e-commerce dalam negeri,” ujar Teten.
Salah satu usaha pemerintah dalam merealisasikan target 30 juta UKM masuk pasar online adalah dengan mendirikan PaDI UMKM atau Pasar Digital Pengadaan Barang dan Jasa yang diinisiasikan oleh Kementerian BUMN.
Sementara itu, Hermawan Kartajaya selaku Honorary Founding Chairman IMA mengatakan, pelaku usaha juga harus memiliki jiwa kewirausahaan, di mana mereka harus dapat melihat kesempatan (opportunity seeker), berani ambil risiko (risk taker), dan juga dapat berkolaborasi dengan orang lain (collaboration).
“Selain itu, UKM juga harus meningkatkan diferensiasi. jika UKM memiliki cirinya tersendiri, mereka akan terlindungi dari predator pricing. Itu-lah marketing, pelaku UKM tidak perlu menjadi lebih baik, tapi cukup lebih berbeda dari kompetitornya,” ujar Hermawan.
UKM adalah fondasi ekonomi Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta. Angka tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Dengan daya serap tenaga kerja mencapai sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha, menjadikan UKM memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan perekonomian Indonesia.
Dengan banyaknya jumlah UKM, maka dibutuhkan ide yang inovatif dan kreatif dengan menerapkan konsep pemasaran dari setiap pelaku UKM, agar memiliki daya saing yang sehat sehingga dapat mendorong pertumbuhan UKM dan daya beli masyarakat.
Dalam opening speechnya, President IMA Suparno Djasmin mengatakan webinar adalah upaya kongkrit IMA untuk tetap aktif dalam berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik, terutama dalam mendukung UKM pada momentum recovery dari Covid-19.
Selain itu, webinar juga dilaksanakan untuk beradaptasi, siap bersaing dan mengawal fokus IMA, antara lain mengembangkan organisasi agar IMA semakin dikenal, aktif dan inklusif, meningkatkan jumlah sertifikasi Certified Professional Marketer. Sehingga, kualitas dan image IMA semakin baik, serta membangun partnership dan komunikasi secara aktif dengan beragam elemen, yaitu: Government, Entrepreneur, Professional dan Akademisi.(**)
Editor: Nurjanah/rilis
Editor: Harian Momentum