MOMENTUM, Bandarlampung--Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian dikenal keluarga sebagai sosok penyabar, teliti dan disiplin.
Hal itu disampaikan Chandra Yunita, kakak pertama komandan kapal selam yang dikabarkan hilang kontak bersama 53 awak, Rabu (21-4-2021).
"Saya tahu orangnya itu teliti, seperti saat mau pulang ke Lampung, kasur dan panci buat anak dibawa," kata Chandra.
Selain itu, dia menerangkan Letkol Heri dilahirkan di Kota Pangkalpinang. Tetapi dibesarkan di beberapa daerah.
"Karena harus mengikuti tugas ayah yang merupakan anggota Polri," terangnya.
Dia mengungkapkan, Letkol Heri merupakan anak bungsu dari empat saudara.
Baca Juga: Pernah Tinggal di Metro, Ini Sosok Komandan KRI Nanggala-402
"Dari empat saudara, Heri adik saya yang terakhir. Pertama saya, sedangkan anak kedua meninggal dan ketiga tinggal di Jakarta," ungkapnya.
Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah I Yogyakarta, Letkol Heri menempuh pendidikan di Akabri AL angkatan 48.
"Kemudian selama mengabdi sebagai anggota TNI AL, dia pernah mengikuti pelatihan survive di Australia dan S2 di Singapura," jelasnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2, setahun kemudian Letkol Heri bertolak ke Jerman guna mengikuti Sesko (Sekolah Staf dan Komando).
"Mengikuti Sesko selama dua tahun dan pulang ke tanah air pada 2019," sebutnya.
Sedangkan, pada 2020 Letkol Heri resmi menerima jabatan sebagai Komandan Nanggala 402.
"Ini baru serah terima tahun lalu menjadi komandan Nanggala 402," ujarnya.
Sementara, Muharleni ibunda Letkol Heri baru mendapat informasi kapal yang dipimpin anak bungsunya itu hilang kontak pada Rabu lalu.
"Kamis kami hendak berangkat," ujarnya.
Dia menerangkan, hingga kini keluarga besar masih menunggu perkembangan.
"Selama menunggu perkembangan, kami terus memanjatkan doa agar dapat berkumpul bersama kembali," harapnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, telah mengunjungi kediaman orang tua Letkol Heri.
"Tujuannya guna memberikan semangat serta dukungan terkait peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402," katanya.
Dia berharap, keluarga awak KRI Nanggala 402 diberikan kesabaran dalam menghadapi peristiwa tersebut.
"Kemudian kami juga berharap yang terbaik bagi seluruh awak KRI Nanggala 402," harapnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum