Harianmomentum--Warga Rohingya yang ada di
Rakhine, Myanmar sesungguhnya tidak terlalu membutuhkan bantuan pangan maupun
obat-obatan. Warga Rohingya sesungguhnya hanya butuh nyawanya tidak terancam.
Hal itu terungkap dari
pengakuan seorang pengungsi dari Rohingya, Nur Hasan saat berorasi di
"Aksi Bela Rohingya 169", di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta
Pusat, Sabtu (16/9).
"Dia (warga Rohingya di Myanmar) tidak minta makan, dia
tidak minta perobatan, dia hanya minta selamatkan nyawa. Dia tiap hari minta
keselamatan nyawa saja. Dia hidup di sana tanpa makan tidak apa-apa, walaupun
tidak ada obat juga tidak apa-apa. Yang penting selamatkan nyawa," ujar
Nur Hasan.
Dengan kerendahan hati, dia meminta kepada pemerintah dan
warga Indonesia untuk membantu mewujudkan keselamatan bagi masyarakat Rohingya
yang tinggal 20 persen di Myanmar.
Pasalnya menurut Nur Hasan, seluruh negara di dunia ini sudah
berteriak untuk menghentikan kekerasan junta militer Myanmar. Namun mereka
seakan tidak mendengar.
"Seluruh dunia tahu, etnis Rohingya dibunuh, dibakar,
saya tak perlu omong, semua sudah tahu diserang Myanmar buat Baginda Raja.
Seluruh dunia omong kutuk ke Myanmar, tapi Myanmar tidak ada dengar, dia buat
santai aja, dia tetap bunuh, perkosa. Apakah di dunia ini Rohingya tidak
berhak? Apa salah Rohingya?" katanya.
"Cuma satu saja kami harapkan, rakyat Indonesia dengan
pemerintah Indonesia, selamatkanlah warga yang ada di Myanmar. Kepada
pemerintah Indonesia, cuma itu aja saya minta tolong. Selamatkan warga di
sana," lanjut Nur Hasan menambahkan. (rmol)
Editor: Harian Momentum