MOMENTUM, Blambanganumpu--Pembangunan dapat berjalan optimal dan efektif, jika proses penyusunan perencanaanya dilakukan dengan baik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten setempat tahun 2021-2026. Kegiatan berlangsung secara virtual dari Ruang Rapat Utama Kantor Pemkab Waykanan, Kamis (1-7-2021).
"RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan serta kerangka pendanaan indikatif selama lima tahun kedepan. Karena itu proses penyusunanya harus berjalan baik sesuai aturan yang berlaku dan mempertimbangkan berbagai kondisi: internal maupun eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan ke depan," kata bupati.
Menurut bupati, musrenbang menjadi sangat penting untuk menampung hal-hal yang masih diperlukan sebagai penyempurnaan dokumen RPJMD.
"Untuk dimaklumi bersama, selama dua tahun ini kita menghadapi Pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda akan berakhir. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada sistem kesehatan, tetapi juga menghantam sektor ekonomi, sosial serta kemasyarakatan,” terangnya.
Karena itu, lanjut dia, kondisi sumber pembiayaan yang terbatas harus dikonsentrasikan pada upaya penanggulangan covid-19 dengan berbagai dampaknya. Sehingga, pengelolaan anggaran harus dilakukan lebih cermat dengan penetapan target yang benar-benar realistis.
"Arah pembangunan ke depan akan terfokus pada upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pemulihan ekonomi, peningkatan pelayanan publik dan kelestarian lingkungan," ungkapnya.
Upaya peningkatkan SDM akan diprioritaskan pada: pencegahan penularan covid-19, peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan, peningkatan jangkauan pelayanan pendidikan. Selanjutnya: perlindungan sosial bagi penyandangn masalah sosial, perempuan dan anak dalam rangka memenuhi pencapaian target SDGs.
"Untuk sektor ekonomi ditekankan pada penanggulangan kemiskinan dengan meningkatkan produktifitas sektor pertanian, pengembangan UMKM, IKM dan Ekonomi Kreatif serta Koperasi," terangnya.
Sedangkan di sektor pelayanan publik lebih ditekankan pada upaya peningkatan kapasitas SDM aparatur dan pemenuhan SPM. Pada bidang lingkungan dan infrastruktur ditekankan pada upaya pelestarian lingkungan dan dukungan prasarana wilayah.
"Mengingat sedemikian kompleksnya persoalan pembangunan, maka proses penyusunan RPJMD 2021-2026, harus memperhatikan beberapa hal yaitu penyelenggaraan pemerintahan dalam mengelola permasalahan pembangunan harus terukur dan terpadu. Indikator kerja daerah yangn sudah diformulasikan berupa matriks penjabaran dan penyelarasan visi, misi," jelasnya. (**)
Laporan: Novita Sari
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum