MOMENTUM, Bandarlampung--Gerakan Tabung Oksigen untuk Kemanusiaan (GTOuK) kini hadir di Provinsi Lampung.
Bertempat di Klinik Keluarga Jalan Pangeran Antasari Kota Bandarlampung, aksi kemanusiaan yang bergerak dalam peminjaman tabung oksigen beserta isinya itu, diresmikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto, Jumat (13-8-2021).
Koordinator GTOuk Lampung, Elda Susilowati Tambara mengatakan, gerakan itu bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi dengan memberikan pinjaman tabung oksigen secara gratis selama lima hari.
"Tetapi, syaratnya harus mengisi atau registrasi melalui laman https://linktr.ee/tabung02. Lalu sistem itu merujuk kepada dokter yang jaga secara nasional," kata Elda kepada harianmomentum.com.
Kemudian, lanjut dia, dokter tersebut akan melakukan screening kepada pasien guna memastikan bahwa orang itu, benar-benar membutuhkan tabung oksigen.
"Jika dokter menyetujui terkait berapa jumlah tabung yang dipinjam, maka secara sistem akan ada relawan yang telah disiapkan, guna melayani peminjaman tabung oksigen tersebut," jelasnya.
Lalu, keluarga pasien akan mengambil tabung oksigen yang tersebar di sejumlah titik relawan.
"Untuk Kota Bandarlampung ada tiga titik relawan, di Klinik Keluarga, Bambukuning dan Tanjungkarang Barat," terangnya.
Menurut dia, untuk jumlah tabung oksigen, di Provinsi Lampung telah memiliki 50 unit dengan berbagai ukuran.
"Kalau Bandarlampung, ada 27 tabung dengan ukuran satu meter kubik. Kemudian dua meter kubik serta enam meter kubik," paparnya.
Sedangkan sisanya, tersebar di kabupaten/kota lainnya se Provinsi Lampung.
"Seperti di Kabupaten Pringsewu, Gisting dan Kota Metro, dengan harapan dapat menjangkau pasien di Provinsi Lampung," katanya.
Meski demikian, dia menyebutkan, bagi masyarakat yang akan meminjam tabung oksigen, akan dikenakan biaya jaminan Rp759 ribu sebagai jaminan.
"Setelah tabung oksigen dikembalikan, maka uang jaminan tersebut akan dikembalikan juga kepada keluarga pasien," terangnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum