Pahlawan Daerah Perintis Olahraga Lampung

img
Ir Marzuli Warganegara

MOMENTUM, Bandarlampung--Ir Marzuli Warganegara ditetapkan sebagai Pahlawan Perintis dan Pembina Olahraga Daerah Provinsi Lampung.

Dijadwalkan penetapan Marzuli Warganegara akan diumumkan pada Rapat Paripurna DPRD Lampung hari ini. Bertepatan dengan HUT ke 58 Provinsi Lampung.

Sosok satu ini tentu sudah tidak asing bagi sebagian masyarakat Lampung. Terutama bagi pelaku olahraga. 

Sebab, kehidupan olahraga di Lampung tidak dapat dilepaskan dari sosok Marzuli Warganegara. Semasa hidupnya, dia memfokuskan diri di dunia olahraga. 

Berbagai prestasi dia torehkan dalam mengangkat nama baik Provinsi lampung di kancah nasional. Beberapa cabang olahraga yang dibinya berhasil menorehkan prestasi. Seperti sepak bola dan renang.

Pada 1975, Marzuli membentuk klub sepak bola yang diberi nama Jaka Utama. Nama itu diambil dari nama putra keduanya:  Tanza Dwi Jaka Utama.

Awal merintis Klub Jaka Utama dia menyeleksi 60 calon pemain amatir dari berbagai daerah. Dari jumlah itu, dipilih 22 orang yang dimasukkan ke asrama guna diberikan pembinaan dan pelatihan yang serius.

Selain itu, dia juga mendatangkan pelatih terbaik dari berbagai daerah hingga luar negeri dengan menggunakan dana pribadi.

Beberapa pelatih yang pernah berkiprah di Jaka Utama adalah Yubhar, Lily Budihartono, Jami’at Dahlar, Suwardi Arlan, Jacob Sihasale, dan Halilintar. Marzuli Warganegara bahkan menjadikan Broery Pesoelima sebagai Manajer Klub Jaka Utama tentu dengan gaji dan bayaran dari dana pribadi.

Untuk mengisi skuad Jaka Utama, Marzuli juga memperkuatnya dengan komposisi pemain terbaik dari berbagai daerah seperti Lampung, Medan, Jambi, Surabaya, dan Jakarta.

Sebagai sarana Klub Jaka Utama, Marzuli menyediakan asrama dan lapangan khusus sebagai training center yang diresmikan langsung oleh Ketua PSSI Pusat Ali Sadikin.

Tidak hanya itu, Marzuli juga menyiapkan bonus sebagai pemacu dan motivasi para pemain dalam meraih prestasi.

Bahkan sistem bonus tersebut yang akhirnya diterapkan oleh seluruh cabang olahraga hingga saat ini. Gagasan ini disampaikan dalam forum rapat PSSI di Jakarta. 

Saat itu, Marzuli memberikan bonus Rp20 ribu bagi setiap pemain yang berhasil mencetak goal ke gawang lawan. Sedangkan bagi pemain yang memberikan asis akan mendapatkan Rp30 ribu.

Dengan pola terbalik pada sistem pemberian bonus pencetak goal dan assist memberikan gambaran bahwa visi Marzuli Warganegara terhadap kualitas permainan sangat terbuka. Siapa saja berpeluang mendapatkan bonus dan secara otomatis meningkatkan motivasi dalam bermain.

Namun, menggeluti dunia sepak bola bagi Marzuli Warganegara tidak sepenuhnya berjalan mulus. 

Meski demikian, keyakinannya tetap kuat bahwa Lampung memiliki potensi besar untuk berlaga dalam kancah persepakbolaan nasional. 

Kiprah Marzuli Warganegara dalam sepak bola melalui penggemblengan atletnya dalam klub Jaka Utama menjadikan hampir 90 persen pemainnya mengisi skuad utama tim sepak bola daerah (Gajah) Lampung, yang di bawa dalam kompetisi nasional bergensi yaitu PON X tahun 1981. 

Pada tahun itu tim sepakbola Lampung menjadi kampiun peraih medali Emas. Itu merupakan medali emas pertama dan satu-satunya yang diperoleh provinsi Lampung dalam sepak bola sampai saat ini. 

Marzuli Warganegara pada saat itu juga merupakan pembina (Ketua Komite PSSI Komda Lampung) ketika mengantarkan Tim Gajah Lampung meraih emas. 

Saat itu, Lampung dianggap tim kelas bawah oleh tim-tim unggulan dari Jawa dan Sumatera. Di timnya, Marzuli Warganegara mengandalkan Sudaryanto pada posisi kunci. Dia memang kepincut berat sama Sudaryanto yang ejak usia 10 tahun, bergabung dengan klub anak gawang (sepak bola junior). Lalu pindah ke Tim Union Makes Strength (UMS) Jakarta. Di UMS itulah Marzuli Warganegara melihat kiprah Sudaryanto dan kemudian memboyongnya ke Jaka Utama.

Selain sepak bola, cabang renang di Lampung juga tidak bisa dipisahkan dari sosok Marzuli Warganegara bersama rekannya Djuhriansyah. 

Dari tangan kedua orang inilah prestasi dalam cabang renang di Lampung menjadi besar. Berawal dari tekadnya untuk memajukan olahraga renang di Lampung, Marzuli Warganegara bekerja keras membangun mimpinya. 

Tidak hanya waktu yang dikorbankan oleh lelaki yang lahir pada 4 Maret 1939 itu. Sebagai pengusaha, sekaligus penerima Anugerah Pembina Olahraga Terbaik Nasional Tahun 1978-1979 yang diberikan oleh SIWO PWI tersebut bahkan tidak jarang harus merogoh uang pribadinya untuk mendanai program renang demi prestasi Lampung.

Dalam mengembangkan prestasi cabang renang, Marzuli selaku pembina menggagas berdirinya klub renang Tirta Pahoman pada tahun 1979 dan Tirta Utama pada tahun 1980. 

Dua tahun kemudian Marzuli Warganegara mendirikan Klub Renang Jaka Utama yang masih bertahan sampai saat ini. Bahkan untuk lomba Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan (KRAP) di Indonesia. 

Sejak 1985 sampai saat ini Klub Jaka Utama tetap mewakili Lampung dengan prestasi yang membanggakan. Sebagai pembina renang juga, Marzuli berhasil membawa Djuhriansyah menjadi pelatih renang ke Lampung. 

Djuriansyah mendapat dukungan penuh dari Marzuli dalam melatih para atletnya. Tidak hanya memikirkan kebutuhan atlet selama latihan, Marzuli juga menyediakan dana untuk pengiriman atlet bertanding ke berbagai daerah di Indonesia.

Usaha keras yang dilakukan kedua tokoh itu selama tahun 1982 hingga 1985 lambat laun berbuah manis. Tahun 1985 di Pekan Olah Raga (PON) XI di Jakarta, tiga orang anak Djuhriansyah serta beberapa perenang dan peselam mempersembahkan medali terbanyak bagi kontingen Lampung. 

Saat itu, cabang renang menghasilkan tiga medali emas, enam medali perak, dan enam medali perunggu. Suatu raihan prestasi yang manis dan membanggakan di tengah banyaknya kesulitan saat itu. 

Atas prestasi yang diperoleh Marzuli Warganegara, Pemerintah Republik Indonesia memberikan berbagai penghargaan kepadanya. Seperti Penerima Anugerah Pembina Olahraga Terbaik Nasional pada 1978 hingga 1979. Lalu Perintis Pembinaan Olahraga di Lampung pada 13 Mei 1995 dan Adimanggala Krida pada 1989.

Atas dasar itu pula, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menetapkan Marzuli Warganegara sebagai Pahlawan Daerah Perintis dan Pembina Olahraga.

Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi mengatakan, penetapan Marzuli Warganegara sebagai Pahlawan Daerah awalnya merupakan usulan dari keluarga.

Menurut Aswarodi, pihak keluarga mengusulkan Marzuli Warganeraga sebagai Pahlawan Daerah di Bidang Olahraga. Hal itu dikarenakan jasa-jasanya dalam membangun olahraga Lampung.

"Berkas usulan itu disampaikan ke Dinas Sosial. Lalu kami sampaikan ke TP2GD untuk dipelajari, dikaji, diteliti dan dinilai," kata Aswarodi kepada harianmomentum.com, Kamis (17-3-2022).

Setelah itu, menurut dia, berkas tersebut disempurnakan bersama keluarga sebelum dinaikkan ke Dewan Gelar Daerah (DGD) yang diketuai Prof M Yusuf S Barusma, Wakil Ketua Brigjen TNI (Purn) Toto Jumariono dengan beberapa anggota.Seperti Prof H Mukri, Hi Faisol Djausal, Dr Garaika Hamzah, Supriyadi Alfian MH, Dr Mawardi Harirama, Kepala Dinas Sosial Lampung, Kepala Disdikbud Lampung, Kepala Diskominfotik, Kepala Biro Kesra, Kepala Biro Hukum.

"Dari pembahasan itu disepakati dan menyetujui usulan Marzuli Warganegara untuk dianugerahi gelar Pahwalan Perintis dan Pembina Olahraga Daerah Provinsi Lampung," jelasnya.

Kemudian, rekomendasi itu diusulkan kepada Gubernur Lampung Arinal 

Djunaidi. "Dan Alhamdulillah pak gubernur menyetujui dan sudah menandatanganinya," sebutnya.

Dia menjelaskan, rencananya penyerahan gelar Pahlawan Perintis dan 

Pembina Olahraga Daerah kepada Marzuli Warganegara akan berlangsung pada Rapat Paripurna DPRD, Jumat (18-3-2022).

Selain itu, dia menyebutkan, nama Marzuli Warganegara juga nantinya akan diabadikan sebagai nama gedung di Lampung.

"Sebagai bentuk apresiasi dan merujuk pada perda, kita akan 

mengabadikan nama Marzuli Warganegara sebagai nama gedung 

olahraga. Karena beliau memang bergerak dibidang olahraga," sebutnya. 

Dia menjelaskan, saat ini berkas penetapan nama Marzuli Warganegara 

itu sedang dalam proses. "Kita akan berkoordinasi dengan Dispora Lampung. Surat administrasinya sudah kita siapkan," sebutnya.

Bahkan, buku yang berisi napak tilas Marzuli Warganegara juga telah 

disiapkan oleh Dinas Sosial. "Jadi kita harapkan, ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat yang membacanya," ujarnya. 

Aswarodi mengungkapkan, penganugerahan gelar pahlawan daerah itu 

juga merupakan bentuk penghargaan kepada putra terbaik dari Lampung.

"Pak gubernur berharap apresiasi yang diberikan Pemprov Lampung ini 

dapat menjadi tauladan bagi masyarakat. Sehingga bisa berbuat dan 

memberi yang terbagi untuk Provinsi Lampung," harapnya. (adw)

Berikut berbagai prestasi yang diperoleh cabang olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional di bawah binaan Marzuli Warganegara. 

1. Medali Emas Sepakbola PON X Jakarta. 

2. Medali Emas Cabor Selam Putri 3500 M FS Laut PON XI Jakarta 1989. 

3. Medali Perak Cabor Selam Putri 1500 M FS Laut, PON XI Jakarta 1989. 

4. Medali Perak Cabor Selam Putri 5000 M FS Laut, PON XI Jakarta 1989. 

5. Medali Perunggu Cabor Renang Gaya Ganti Estafet Putri 4 x 100 M, SEA 

GAMES MANILA 1989. 

6. Medali Emas 100 M Gaya Kupu-Kupu Putra, SEA GAMES MANILA, 

1989.

Medali Emas Cabor Renang 50 M Gaya Dada Putri, PON XIII Palembang, 

2004. 

8. Medali Emas cabor renang 100 M Gaya Dada Putri, PON XIII Palembang 

2004. 

9. Medali Perunggu Cabor Renang 50 M Gaya Punggung Putri PON 

Balikpapan 

Kalimantan Timur, 2008


Biodata diri:

Nama Lengkap : Ir. H. Marzuli Warganegara

Tempat Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 4 Maret 1939

Tempat Tanggal Wafat : Jakarta, 23 Juli 1996

Nama Istri: dr. Ambar Wulan

Nama Anak-anak : 

1. Prof. Dr. drg. Eriska Riyanti, Sp.KGA-K.AIBK.

2. Ir. Tanza Dwi Jaka Utama, M.Sc.

3. Marko Tridarma, S.E.

4. Poppy Suryanti, S.IKom., M.IKom.

5. Dandy Suryanto









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos