MOMENTUM, Seputihagung – Kekompakan warga Kampung Simpangagung Kecamatan Seputihagung menggalang dana swadaya dan menyukseskan kegiatan tradisi Bersih Kampung mendapat apresiasi Wakil Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Ardito Wijaya.
Hal itu disampaikan Ardito saat menghadiri pagelaran wayang kulit pada peringatan 1 Suro atau Muharam 1444 H, di lapangan olahraga Kerto Sasmito, ahad (31/07/2022) malam.
Ardito Wijaya menilai kesadaran warga dalam mendukung program pemerintah kampung sangat besar, sehingga kegiatan bersih Kampung Simpangagung memberi manfaat pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lamteng mengapresiasi kekompakan warga menggelar tradisi Besih Kampung. Kegiatan ini memberi dampak ekonomi kerakyatan. "Kami melihat adanya kesadaran melalui gerakan swadaya masyarakat juga bergeraknya ekonomi pelaku usaha,” ujar Wabup Ardito Wijaya.
Dalam kesempatan itu, Ardito juga berkesempatan turut berperan dengan memberikan sumbangan yang diberikan kepada panitia penyelenggara.
Dia berpesan agar warga Simpangagung dan Kecamatan Seputihagung untuk terus semangat menggerakkan roda ekonomi namun untuk tetap menjaga kesehatan yang dimulai dari bersih dilingkungan rumahnya.
Kepala Kampung Simpangagung Pramono, didampingi Ketua Panitia Tukimun, menyampaikan terima kasih kepada warga dan jajaran aparatur kampung atas partisipasinya. Bergotong-royong mulai galang dana swadaya, sedekah makanan dan minuman, pembuatan tempat untuk acara wayang kulit dan salawat yang akan dihelat Senin (1-8-2022).
“Terimakasih untuk semua yang telah membantu acara wayang kulit dan salawat akbar ini," katanya.
Diharapkan dengan bersih desa ini Kampung Simpangagung khususnya, serta Kecamatan Seputihagung hingga Kabupaten Lampung Tengah akan mendapat berkah keselamatan untuk semua warga dan pemimpin daerah, dijauhkan dari berbagai hal buruk serta diberikan kemajuan dalam pembangunan semua bidang.
Pada acara wayang kulit Pramono menyerahkan wayang kepada Ki Dalang Kunto Kuritno disaksikan Wabup Ardito Wijaya dan Camat Seputihagung Dedy Aryanto Yurida.
Ratusan warga Kampung Simpanggung yang mayoritas transmigrasi dari Jawa Timur yakni Malang, Madiun, Tulung Agung, Kediri dan Solo Jawa Tengah antusias menyaksikan pertunjukan wayang kulit, kesenian tradisional Jawa. (*)
Editor: Muhammad Furqon